MENGAPA TUHAN MENGIJINKAN HAL INI?

Dalam Pengkhotbah 4 dan 5 , Penyelidik menjawab semua pertanyan kita. Ketika pengalaman tragis muncul, atau ketidakadilan yang sangat dinyatakan, kita pasti akan berkata, “Kata anda Tuhan itu kasih, tapi kenapa Tuhan yang adalah kasih mengijinkan hal seperti itu terjadi?” Anda mungkin mendengar pertanyaan ini minggu lalu: “Mengapa Tuhan yang adalah kasih mengijinkan 7 orang baik menelan obat yang dikira obat sakit kepala namun sebenarnya adalah sianida dan akhirnya meninggal ?” Mengapa Tuhan yang adalah kasih mengijinkan pembunuhan orang tidak bersenjata, wanita dan anak-anak dalam kamp penampungan di Libanon?” Terkadang pertanyaannya lebih pribadi: “Mengapa anda mengatakan Tuhan itu kasih waktu Dia mengijinkan saya bekerja keras dan mengijinkan orang yang mendapat warisan kekayaan menikmati hari-hari mereka?”

Dalam bab 3 Penyelidik menyatakan kalau Tuhan memiliki rencana yang indah dalam hidup. Segala sesuatu ada waktunya: “waktu untuk lahir dan mati; waktu untuk menangis, dan tertawa.” Walau pun dalam padanan lawan kata dikatakan bahwa Tuhan memiliki rencana yang sempurna termasuk didalamnya kebutuhan kita, baik yang menyakitkan dan menyenangkan. Jika kita menerimannya sebagai pilihan Tuhan bagi kita, datang dari hatiNya yang penuh kasih – tidak dari kemarahan, tidak dari keinginan untuk menghukum, tapi keluar dari kasih – kita menemukan 3 hal indah. Pertama, kita dimampukan untuk menikmati hidup, bahkan yang menyakitkan sekalipun. Kedua, kita belajar mengenal Tuhan. Yesus berkata, “Inilah hidup kekal itu jika mereka mengenal Tuhan yang benar melalui Yesus Kristus yang Engkau utus.” Kita akan memuaskan rasa kekekalan yang Tuhan berikan disetiap hati. Itu akan terjadi ketika perilaku kita terhadap hidup berubah karena hubungan kita dengan Tuhan. Ketiga, pelajaran ini akan diulang terus sampai kita belajar, sampai kita mengerti.

Semua itu langsung diikuti oleh 4 penolakan yang berlawanan dengan pemikiran bahwa Tuhan memiliki rencana yang indah bagi hidup. Kita melihat minggu lalu: kenyataan ketidakadilan dimana keadilan seharusnya ditemukan, pengadilan dan system pengadilan ditempat kita. Minggu yang lalu Koran memberitakan seorang pria sudah menghabiskan 5 tahun dipenjara karena kesalahan orang lain. Ketika ini ditemukan dia dibebaskan tapi itu tidak berarti dibandingkan dengan waktu yang dilewatkan dipenjara. Ketidakadilan seperti itu menimbulkan pertanyaan, “Apa maksud anda dengan ‘Tuhan memiliki rencana yang indah dalam hidup kita?” Bagaimana anda menjawabnya dalam keadaan seperti diatas?" Penyelidik memberikan kita 2 jawaban. Satu, kita harus ingat bahwa ganti rugi menunggu pada akhirnya; Tuhan yang menentukan waktu dimana Dia akan menerangi semua yang gelap dan meluruskannya kembali; dan kedua, bahkan ketidakadilan mengajarkan kita suatu nilai yang besar: memunculkan kebinatangan kita sendiri – kita seperti binatang yang dari situ muncul ketidakadilan dan seperti binatang kita juga memiliki hidup yang singkat.

Dalam bab 4 Penyelidik membahas tiga penolakan terakhir terhadap pemikiran, Tuhan memiliki rencana yang indah dalam hidup kita. Pertama, dia membahas penolakan yang sudah kita tunjukan – penindasan dalam masyarakat.

Ayat 1-3:

Lagi aku melihat segala penindasan yang terjadi di bawah matahari, dan lihatlah, air mata orang-orang yang ditindas dan tak ada yang menghibur mereka, karena di fihak orang-orang yang menindas ada kekuasaan.
Oleh sebab itu aku menganggap orang-orang mati, yang sudah lama meninggal, lebih bahagia dari pada orang-orang hidup, yang sekarang masih hidup.
Tetapi yang lebih bahagia dari pada kedua-duanya itu kuanggap orang yang belum ada, yang belum melihat perbuatan jahat, yang terjadi di bawah matahari.
{Pengk 4:1-3 RSV}

Peristiwa yang kita sering alami! Penindas sering memangsa yang tidak berdaya, yang lemah, orang yang tidak bisa membela dirinya sendiri. Penyelidik mengetahui hal ini. Perhatikan bagaimana dia menulis penderitaan batin, kesengsaraan yang dihasilkan. Dia mengatakan “tangisan orang yang tertindas” tangisan, kesengsaraan dan keputusasaan yang dirasakan orang tertindas dimana mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Kemudian 2 kali dia mengelompokan rasa ketidakberdayaan yang ditimbulkan oleh penindas. Tidak ada “seorangpun yang menghibur” orang tertindas didunia yang dipenuhi hal seperti ini. Suatu pertanyaan yang menunjukan putus asa, “Siapa yang bisa membantu kita? Dimana kita bisa dapat pembebasan?” Mereka merasa kematian lebih baik dari hal yang sedang mereka lalui; mereka sampai pada titik dimana mereka harap mereka tidak pernah dilahirkan. Ayub juga merasa seperti itu. "Biarlah hari berlalu saat aku dilahirkan" {Job 3:3}, katanya. "Kenapa aku tidak mati saat dilahirkan" (Job 3)

Bagaimana anda menghadapi hal itu dengan, “Tuhan memiliki rencana yang indah bagi hidup anda?” Bagaimana anda bisa mengatakan hal itu pada seseorang yang sedang ditekan? Penyelidik tidak mencoba untuk menjawabnya secara langsung.

Pertama, dia menjawab penolakan berikutnya (Ayat 4-11), pemikiran bahwa iri hati dan ambisi merupakan kekuatan utama dari kesenangan. Ayat 4:

Dan aku melihat bahwa segala jerih payah dan segala kecakapan dalam pekerjaan adalah iri hati seseorang terhadap yang lain.
Inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
{Pengk 4:4 RSV}

Betapa tepatnya tulisan ini menggambarkan sejarah manusia! Orang tidak ingin barang, mereka ingin untuk dikagumi karena apa yang mereka punya. Apa yang mereka inginkan bukan mobil itu sendiri tapi mendengar tetangga berkata, “betapa beruntungnya anda memiliki mobil yang begitu bagus!” Itulah yang orang inginkan – menjadi pusat, focus perhatian

Saya mengambil berita dari Newsweek magazine minggu lalu oleh seorang reporter mengenai kehidupan di Washington, D.C. Inilah yang mendorong orang diIbukota Negara:

Ambisi merupakan binatang yang sangat rakus sering minta untuk diberi makan dikota ini.
Kelihatannya lebih seperti restoran kelas 1 atau klub malam daripada gedung perkantoran atau tempat suci dalam komplek Negara.
Hadiah dalam transaksi biasanya bukan uang, tapi kuasa, hadiah diluar gaji, dan pesan ego.
Karena hal ini semua merupakan pembayaran psikologis, ada orang yang mau menjual semuanya, termasuk harga diri mereka, dan keberadaan orang lain.

Hal diatas mengatakan hal yang sama dengan Penyelidik. Dorongan untuk dikagumi betul merupakan tujuan hidup. Tapi penyelidik berkata bahwa hal ini juga suatu yang tidak berarti dan menjaring angin.”

Seringkali ketika orang-orang mulai menyadari hal ini mereka menuju keekstrim sebaliknya: mereka keluar dari masyarakat, mereka keluar dari situasi yang ada, mereka membebaskan diri dan membiarkan pemerintah mendukung mereka. Kita sangat banyak melihat reaksi seperti itu di California 10 tahun lalu. Khususnya pemuda, berkata “kita tidak ingin menjadi bagian dari keadaan sekarang; kita tidak ingin berjuang untuk dihormati. Kita keluar dari masyarakat.”

Tapi itu juga bukan jawabannya, kata penyelidik Ayat 5:

Orang yang bodoh melipat tangannya dan memakan dagingnya sendiri {Pengk 4:5
RSV}

Banyak orang muda yang menjadi bagian dari revolusi anak muda, penolakan terhadap budaya beberapa tahun lalu merasaan hal ini benar: ketika anda ada dalam kemalasan anda menghancurkan diri sendiri, pendapatan anda hilang, harga diri anda juga hilang. Mereka mendapat pelajaran menyakitkan bahwa satu-satunya cara menjaga diri mereka bahkan secara fisik dan psikologi adalah dengan berhenti menghancurkan diri mereka.

Itu lebih baik, kata Penyelidik, menurunkan harapan anda dan memilih ambisi daya hidup yang lebih rendah dari itu.

Ayat 6:

Segenggam ketenangan lebih baik dari pada dua genggam jerih payah dan usaha menjaring angin.
{Pengk 4:6 RSV}

Tapi ambisi sangat kuat dan keinginan untuk dikagumilah yang menggerakan mereka terus bekerja keras walau tidak ada yang akan mewarisinya kemudian Ayat 7:

Aku melihat lagi kesia-siaan di bawah matahari: ada seorang sendirian, ia tidak mempunyai anak laki-laki atau saudara laki-laki, dan tidak henti-hentinya ia berlelah-lelah, matanyapun tidak puas dengan kekayaan;
--untuk siapa aku berlelah-lelah dan menolak kesenangan?
--Inipun kesia-siaan dan hal yang menyusahkan {Pengk 4:7-8
RSV}

Betul Sekali! Beberapa orang tetap bekerja walaupun tidak ada yang harus dikerjakan, dan tidak ada karena uang yang dihasilkan. Mereka bahkan menolak kesenangan hidup yang diperoleh dari memiliki banyak uang. Betapa contoh yang sangat tajam diberikan kepada kita dalam cerita billionaire Howard Hughes. Dia tidak tahu untuk apa lagi uangnya digunakan. Pewarisnya yang tidak ada seorangpun bisa mengetahuinya secara pasti tidak mempersoalkannya lagi. Walaupun dalam keadaan seperti ini, dia tidak pernah terlihat bertanya, “kenapa saya melakukan semuanya ini? Hidup sebetulnya untuk apa? Kenapa saya menumpuk banyak sekali harta yang saya sendiri tidak menikmatinya?” Seperti itulah kebodohan mencari harta.

Sebaliknya, Penyelidik mengakui bahwa berteman lebih baik daripada sendiri Ayat 9:

Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.
Karena kalau mereka jatuh, yang seorang mengangkat temannya, tetapi wai orang yang jatuh, yang tidak mempunyai orang lain untuk mengangkatnya!
Juga kalau orang tidur berdua, mereka menjadi panas, tetapi bagaimana seorang saja dapat menjadi panas?
Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan.
Tali tiga lembar tak mudah diputuskan.
{Pengk 4:9-12 RSV}

Seseorang bisa berkata, “Betul manusia bekerja karena rasa ambisi dan untuk dikagumi, tapi lebih baik untuk berteman."

Penyelidik setuju, dan mengemukakan 4 keuntungan dari hal ini:

Pertama, akan meningkatkan pendapatan. Dua orang bisa hidup lebih murah daripada 1 orang. Banyak orang menikah atas dasar itu. Selama masa depresi, ada lagu popular yang berkata, “kentang lebih murah, tomat lebih murah, sekarang waktunya jatuh cinta.” Banyak pemuda setuju dengan hal itu dan menikah. Tapi perekonomian berubah. Sekarang kentang lebih mahal, tomat lebih mahal tapi waktu untuk jatuh cinta tetap karena anda bisa mengkombinasi sumber anda. Bahkan perpajakan mengetahui keuntungan hal ini dengan memberikan peringanan pajak terhadap hal itu.

Kedua, seorang teman bisa menolong dalam masa sukar. Jika anda mengalami kesulitan teman anda akan ada menolong anda.

Anda harus tinggal di Montana untuk bisa sepenuhnya menghargai keuntungan ketiga! Disitu suhu 40 derajat dibawah nol, anda pasti akan mengerti apa yang dimaksud Penyelidik ketika dia berkata, “jika 2 orang berbaring bersama, mereka bisa menjadi hangat; tapi bagaimana seseorang bisa menghangatkan dirinya sendiri?”

Keempat, kehadiran orang lain dalam hidup anda membuat kekalahan seperti “Seseorang bisa berhasil menghadapi satu orang tapi 2 orang bisa menahannya, dan tali berlapis 3 susah diputuskan.” Walaupun ada keuntungan dalam persahabatan, Penyelidik tetap berpendapat itu kosong, tidak memenuhi kebutuhan kekal yang Tuhan letakan dalam hati manusia. Banyak sekali pasangan tetap dalam kekosongan; nonton tv berjam-jam, atau mencari kerjaan untuk mengisi kekosongan dan kesedihan hidup mereka. Tidak persahabatan walaupun lebih baik daripada sendiri, juga tidak menjawab.

Penolakan terakhir ada diakhir pasal 4. Dikatakan bahwa hidup lama tidak menjamin seseorang belajar rahasian kebahagiaan. Inilah yang dikatakan Penyelidik, bahwa Tuhan sudah merencanakannya dan akan mengajar anda dalam perjalanan; jika anda hidup lama dan memperhatikan dengan seksama anda akan belajar bahwa kebahagiaan adalah anugerah Tuhan. Tapi sekarang datang pendapat bahwa orang yang hidup lama tidak belajar hal ini. Ayat 13:

Lebih baik seorang muda miskin tetapi berhikmat dari pada seorang raja tua tetapi bodoh, yang tak mau diberi peringatan lagi.
Karena dari penjara orang muda itu keluar untuk menjadi raja, biarpun ia dilahirkan miskin semasa pemerintahan orang yang tua itu.
{Pengk 4:13-14 RSV}

Seorang muda yang bijaksana lebih baik daripada seorang raja bodoh yang memiliki kesempatan besar. Umur bisa membuat seseorang menjadi keras kepala dan fanatic, yakin bahwa semua yang ingin dia lakukan adalah benar. Bahkan hidup lamapun tidak mengajarkan kita semua pelajaran, walaupun umur panjang mengajar banyak pelajaran. Setiap kita mengenal orang yang tahu banyak dan kemudian melupakannya seperti yang dikatakan disini belajar dari masa mudanya. Disini ada raja yang lepas dari penjara dan naik tahta karena dia mengerti hidup, dia pernah miskin dan dia diangkat keposisi kuasa, tapi dia telah melupakan semua pelajaran yang pernah dia dapat.

Argumen kedua dari Penyelidik adalah orang muda yang bijaksanapun bisa mengulangi kesalahan yang sama, Ayat 15:

Aku melihat semua orang yang hidup di bawah matahari berjalan bersama-sama dengan orang muda tadi, yang akan menjadi pengganti raja itu.
Tiada habis-habisnya rakyat yang dipimpinnya, namun orang yang datang kemudian tidak menyukai dia.
Oleh sebab itu, inipun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
{Pengk 4:15-16 RSV}

Disini seorang muda yang merasakan kesulitan yang sama, yang mendapat popularitas dan kuasa, tapi dia tidak belajar dari hal itu. Walaupun dia mendapat contoh dari pendahulunya, dia kehilangan rasa hormat dari yang lain. Jadi bahkan umur panjang, bahkan waktu tidak selalu mengajar kita pelajaran ini. Semuanya tetap “kesia-siaan, kosong, dan menjaring angin.”

Dalam pasal 5, suatu pasal yang indah, Penyelidik menjawab penolakan ini dengan cara yang sangat indah. Ada 4 hal yang dinyatakan.

Pertama:

Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah!
{Pengk 5:1a RSV}

Belajar untuk membiarkan Tuhan tetap Tuhan; itulah hal pertama yang dinyatakannya pada kita . Pelajaran hidup akan datang dimana anda berada. Tuhan yang mengatur hidup, biarlah Dia mengatur; ambilah pelajaran ini dari tanganNya.

Tempat untuk belajar adalah dirumah Tuhan. Ketika anda pergi kesana, jagalah langkahmu atau masuk dengan hormat. Harapkan untuk diajar. Masa Israel dulu, rumah Tuhan ada di Bait Suci di Yerusalem. Mereka membakar kurban disana, dan penjelasan dibuat bagi orang yang dimaksud mereka. Disana hukum taurat dibacakan, dan hikmat Tuhan dalam hidup diberikan kepada umat; PL menyatakan pengertian yang mendalam tentang kebenaran hidup, tentang dasar dari kemanusiaan. Bait Suci satu-satunya tempat dimana orang bisa belajar hal ini. Masa sekarang Bait Allah bukan lagi sebuah gedung. Kita harus jelas akan hal ini. Anda adalah Bait Allah. Apa yang dikatakan Penyelidik adalah ketika anda masuk bersama sebagai umat Tuhan, berharaplah; ada suatu yang bisa dipelajari.

Kedua, perhatikan dengan baik:

...
Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik dari pada mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat.
{Pengk 5:1b RSV}

Seorang yang bodoh adalah orang yang menyatakan hal yang salah dengan polos. Apa yang dimaksud oleh Penyelidik disini adalah kecenderungan kita untuk komplain terhadap Tuhan. Kita komplain tentang pilihan yang sudah Tuhan buat bagi kita dalam rencanaNya yang indah. Kita tidak akan belajar menikmati dengan cara itu, demikian juga dengan kesenangan, biarkan rasa sakit kita. Demikian yang dikatakan, karena diantara umat Tuhan dimana kebenaran dinyatakan; hikmat Tuhan diberikan. Baru pangi ini seseorang berkata kepada saya, “saya sudah mengalami pengalaman yang menyakitkan minggu lalu. Saya belajar melihat diri saya dan itu menakutkan. Saya melihat diri saya hal yang tidak saya suka dari orang lain.” Ini sangat membantu. Ada seorang yang berlajar kebenaran tentang dirinya.

Penyelidik melanjutkan, Ayat 2:

Janganlah terburu-buru dengan mulutmu, dan janganlah hatimu lekas-lekas mengeluarkan perkataan di hadapan
Allah, karena Allah ada di sorga dan engkau di bumi;
oleh sebab itu, biarlah perkataanmu sedikit.
Karena sebagaimana mimpi disebabkan oleh banyak kesibukan, demikian pula percakapan bodoh disebabkan oleh banyak perkataan.
{Pengk 5:2-3 RSV}

Hampir semua orang mengatakan, "Bapa dalam Sorga." Maksudnya Tuhan ada disuatu tempat diatas kita memperhatikan tindakan manusia, sementara kita seperti mahluk kerdil yang bergumul dibawah. Tapi itu bukan yang hendak dikatakan. Surga bukan tempat yang jauh. Dalam Alkitab, surga selalu diartikan dunia nyata yang kelihatan apa yang terjadi kita tidak bisa lihat tapi ada. Tuhan ada dalamnya, dan itu sebabnya Dia melihat lebih banyak dari kita.

Sewaktu saya melihat jemaat pagi ini saya melihat tubuh anda. Mereka menunjukan beberapa hal – beberapa dari anda tertarik, beberapa dari anda tertidur. Jika saya berdoa untuk anda, tidak mungkin saya mengerti kesulitan dan dalamnya pergumulan anda semua. Tapi Tuhan bisa. Tuhan tidak hanya melihat anda, dia melihat apa yang ada didalam anda yang anda sendiri tidak bisa lihat. Dia melihat kecenderungan anda, lingkungan anda, pergumulan anda. Dia melihat setiap kita dengan cara itu. Ingatlah ketika anda berhubungan dengan Tuhan. Ketika Dia berbicara kepada anda melalui FirmanNya, Firman itu lebih benar daripada semua hal yang bisa muncul sebagai penjelasan hidup karena Tuhan melihat semuanya, dari permulaan sampai akhir. Dia di surga dan anda dibumi, jadi sebaiknya anda jangan mengeluhkah apa yang Tuhan berikan pada anda. Itulah argument Penyelidik.

Orang suci telah belajar hal ini dahulu kala oleh hymn William Cowper,

Tuhan bekerja dengan cara misterius Karyanya sangat heran;
Dia menyatakan diriNya dilaut, Dan mengendarai badai.
Dikedalaman yang tak terselami Dan keterampilan yang kekal,
Dia memberikan disainNya yang indah, Dan karya kedaulatanNya.
Para orang suci, beranilah;
Awan yang sangat ditakutkan, Akan penuh dengan belaskasih, dan akan tercurah
Dalam berkat diatas kepalamu.

"Allah ada disurga dan anda dibumi; sebab itu biarlah perkataanmu sedikit," kata Penyelidik. "Karena mimpi disebabkan karena banyak kesibukan." Maksudnya adalah fantasi, dan fantasi menghasilkan banyak aktifitas tapi tidak menghasilkan apapun. Demikian juga dengan oramg bodoh banyak mengeluh tidak menghasilkan apapun.

Kedua dia berkata, “Jangan mempermainkan Tuhan!" Ayat 4:

Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena
Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh.
Tepatilah nazarmu.
{Pengk 5:4 RSV}

Tuhan itu realis. Dia tidak pernah mempermainkan kita. Dia melihat sesuatu dalam keadaannya yang sebenarnya dan mengatakan kepada kita sebenarnya. Tuhan ingin kita menepati kata-kata kita. Sangat berbahaya untuk membuat janji yang tidak ditepati. Dia mendengar janji kita, dan dia mendengar apa yang kita katakana. Ada hukuman kalau kita tidak menepatinya. Hal ini seharusnya mengajar kita untuk hati-hati terhadap apa yang kita janjikan pada Tuhan. Jangan lakukan hal itu, karena Dia tidak senang dengan orang bodoh.

Penyelidik selanjutnya berkata,

Lebih baik engkau tidak bernazar dari pada bernazar tetapi tidak menepatinya.
Janganlah mulutmu membawa engkau ke dalam dosa, dan janganlah berkata di hadapan utusan
Allah [pendeta, atau wakil Tuhan] bahwa engkau khilaf;
{Pengk 5:5-6a RSV}

Jangan katakan, "Saya tidak bermaksud melakukan itu." Berapa sering hal ini dikatakan dalam sumpah perkawinan. Tuhan melihat apa yang anda ucapkan.

...
Apakah perlu Allah menjadi murka atas ucapan-ucapanmu dan merusakkan pekerjaan tanganmu?
Karena sebagaimana mimpi banyak, demikian juga perkataan sia-sia banyak.
Tetapi takutlah akan Allah.
{Pengk 5:6b-7 RSV}

Anda berurusan dengan Pencipta Kehidupan itu sendiri. Dia memegang keberadaan kita dalam tanganNya. Tuhan tidak kejam dan dingin; dia kasih tapi nyata, jadi jangan mempermainkan Tuhan. Jujurlah dengan Tuhan; Itulah yang dikatakan penyelidik. Jadi perhatikan waktu anda mendengar suara Tuhan. Dengar waktu dia menggambarkan hidup pada anda. Dia mengatakan kepada anda supaya anda bisa menikmati kebahagiaan dalam setiap tindakan anda.

Ketiga, nilai pemerintahan; itupun dari Tuhan. Ayat 8:

Kalau engkau melihat dalam suatu daerah orang miskin ditindas dan hukum serta keadilan diperkosa, janganlah heran akan perkara itu, karena pejabat tinggi yang satu mengawasi yang lain, begitu pula pejabat-pejabat yang lebih tinggi mengawasi mereka.
Suatu keuntungan bagi negara dalam keadaan demikian ialah, kalau rajanya dihormati di daerah itu.
{Pengk 5:8-9 RSV}

Argumennya sangat sederhana: jangan terkejut dan pahit hati. Tuhan menentukan pejabat yang akan menghilangkan penindas kalau mereka sadar akan hal itu. Tapi kalaupun mereka tidak sadar ada Seseorang yang akan melakukannya. Dia sadar dan tahu apa yang harus dilakukan. Perhatikan ada kebaikan dalam pemerintahan. Seseorang pernah berkata, “bahkan pemerintah yang burukpun lebih baik daripada tidak ada sama sekali.” Kita tidak bisa hidup dengan anarki. Bahkan bentuk pemerintah yang terburukpun lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Perhatikan hal itu. Itu akan menolong dalam menghadapi masalah hidup.

Kemudian Penyelidik mengambil keadaan keempat. Banyak orang merasa bahwa jika mereka bisa kaya mereka bisa menghadapi tekanan dan masalah hidup. Bagian ini berasal dari Ayat 10-17.

Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya.
Inipun sia-sia.
{Pengk 5:10 RSV}

Pertama, uang tidak akan memuaskan anda; uang tidak akan memberikan rasa senang dan kepenuhan hidup. Banyak kesaksian mengenai hal ini sampai sekarang.

Kedua,

Dengan bertambahnya harta, bertambah pula orang-orang yang menghabiskannya.
Dan apakah keuntungan pemiliknya selain dari pada melihatnya?
{Pengk 5:11 RSV}

Itulah yang akan anda temukan bahwa parasit akan berkumpul disekitar anda untuk menghabiskan uang anda; anda hanya menghabiskan uang anda saja

Kemudian dia mengembangkan hal ini lebih jauh

Enak tidurnya orang yang bekerja, baik ia makan sedikit maupun banyak;
tetapi kekenyangan orang kaya sekali-kali tidak membiarkan dia tidur.
{Pengk 5:12 RSV}

Kesulitan kedua dalam mendapat uang adalah anda khawatir bagaimana menjaga milik anda. Anda tetap terbangun diwaktu malam, mengkhawatirkan apa yang anda simpan.

Ada kesulitan ketiga:

Ada kemalangan yang menyedihkan kulihat di bawah matahari: kekayaan yang disimpan oleh pemiliknya menjadi kecelakaannya sendiri.
Dan kekayaan itu binasa oleh kemalangan, sehingga tak ada suatupun padanya untuk anaknya.
{Pengk 5:13-14 RSV}

Anda bisa kehilangan kekayaan anda. Mereka bisa hilang dalam semalam. Dalam satu kali putar, jatuh di Dow Jones dan keuntungan anda jatuh.

Akhirnya, kekayaan tidak dibawah dalam kematian tapi anda akan:

Sebagaimana ia keluar dari kandungan ibunya, demikian juga ia akan pergi, telanjang seperti ketika ia datang, dan tak diperolehnya dari jerih payahnya suatupun yang dapat dibawa dalam tangannya.
Inipun kemalangan yang menyedihkan.
Sebagaimana ia datang, demikianpun ia akan pergi.
Dan apakah keuntungan orang tadi yang telah berlelah-lelah menjaring angin?
Malah sepanjang umurnya ia berada dalam kegelapan dan kesedihan, mengalami banyak kesusahan, penderitaan dan kekesalan.
{Pengk 5:15-17 RSV}

Anda sama sekali tidak bisa membawa sesuatu bersama anda. Hidup itu kosong dan tidak ada arti bagi banyak orang. Mereka menderita dari “sakit tujuan”; dengan mendapatkan keinginan mereka, mereka tidak ingin semuanya.

Sekali lagi kita sampai kepada jawaban yang benar dalam penutupan pasal:

Lihatlah, yang kuanggap baik dan tepat ialah, kalau orang makan minum dan bersenang-senang dalam segala usaha yang dilakukan dengan jerih payah di bawah matahari selama hidup yang pendek, yang dikaruniakan
Allah kepadanya, sebab itulah bahagiannya.
Setiap orang yang dikaruniai Allah kekayaan dan harta benda dan kuasa untuk menikmatinya, untuk menerima bahagiannya, dan untuk bersukacita dalam jerih payahnya--juga itupun karunia Allah.
{Pengk 5:18-19 RSV}

Kebahagiaan tidak datang dari harta, atau dari kekayaan. Tidak juga dari persahabatan, popularitas dan ketenaran, dari persetujuan dan dihormati orang lain. Kebahagiaan datang dari mengetahui Allah yang hidup dan mengambil semuanya dari tanganNya dengan ucapan syukur, baik sakit maupun senang. Itulah anugrah Tuhan, dan itulah pesan dari kitab ini.

Perhatikan bagaimana pasal ini ditutup:

Tidak sering ia mengingat umurnya, karena
Allah membiarkan dia sibuk dengan kesenangan hatinya.
{Pengk 5:20 RSV}

Pernahkah anda bertemu dengan orang seperti itu? Mereka menjalani hidup tapi mereka tidak bicara mengenai masa lalu. Beberapa orang hidup dimasa lalu. William Randolph Hearst, yang memiliki harta yang besar pada masa kita, menghabiskan hidupnya ditengah kemakmuran dan kekayaan diistana yang dibangunnya di Southern California, duduk diruang bawah menonton film dari Hollywood, untuk mengangkat kembali kebahagiaan dari masa lalu.

Pada saat orang menemukan kekayaan hidup yang disediakan Tuhan, mereka tidak berpikir dimasa lalu, atau bahkan membicarakannya. Mereka tidak bicara masa depan karean mereka sudah sangat terlibat dengan hidup yang istimewa sekarang ini.

Betapa baiknya mengenal Tuhan yang Hidup untuk mengetahui bahwa dia mengatur apa yang terjadi dalam hidup. Dia mengharapkan anda untuk memilih; Alkitab selalu mengharapkan itu. Tapi bersyukurlah dalam hikmat Bapa dan menikmati apa yang diberikan kepada anda hari demi hari; itulah rahasia hidup. Seperti, “tidak banyak mengingat hari-hari hidupnya” karena Tuhan menjaga dia tetap dengan sukacita dalam hati."