JALAN KELUAR SATU-SATUNYA

Kita semua pernah melihat kata bijak yang digantung didinding dalam aksen Jerman yang kuat,

"Kita bertumbuh terlalu cepat tua,

dan terlalu terlambat pintar."

Banyak orang setuju dengan kesimpulan itu bahwa dalam hidup umur meningkat sangat cepat daripada hikmat. Pada saat anda belajar mengetahui sesuatu sudah terlambat untuk menggunakannya!

Tapi dalam kitab Pengkhotbah kita belajar bahwa walaupun itu adalah pengalaman umum dalam hidup, itu tidak terlalu penting. Sangat mungkin untuk belajar tentang hikmat yang akan membimbing anda dalam hidup sebelum terlambat. Hikmat, tidak bisa menolong anda menghindari semua sakit dan kesulitan hidup. Banyak orang salah dalam berpikir kalau hikmat akan menyelamatkan mereka dari semua tekanan dan pergumulan, tapi tidak akan. Kita belajar dalam kitab ini bahwa pergumulan, kesakitan, tekanan dan kesedihan semua bagian dari proses belajar. Tapi dengan menemukan dan taat pada hikmat Tuhan hidup anda tidak akan diberikan kepahitan, kemarahan dan kekecewaan seperti itu. Anda tidak akan terus menerus tercebur kedalam rawa kasihan pada diri sendiri dan depresi; anda tidak akan menemukan hidup anda binasa dan hancur, semua mimpi anda hancur. Hikmat Tuhan akan memimpin anda kedalam kepenuhan dan kebebasan dan kedamaian dari dalam ditengah tekanan dan bahaya hidup. Itulah pesan dari kitab Pengkhotbah yang merupakan pesan yang juga ada didalam seluruh Alkitab.

Dalam bagian yang akan kita bahas sekarang adalah pasal 9 ayat 11, penyelidik mengatakan pada kita bahwa hal pertama dan mungkin pelajaran paling sulit dari semua pelajaran adalah karunia sendiri tidak cukup menghadapi hidup; kemampuan alamiah dan kepintaran tidak akan membawa kita kepada hidup yang berhasil.

Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua.
Karena manusia tidak mengetahui waktunya.
Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba.
{Pengk 9:11-12 RSV}

Banyak dari kita pernah mengalami pengalaman yang meneguhkan hal ini. Semua rencana yang sudah dengan hati-hati buat hancur berantakan; semua mimpi kita, yang harus kita lakukan untuk bisa berhasil dibeberapa area hidup, remuk dan kita tidak bisa mengerti kenapa. Kita harus belajar, seperti yang dikatakan teks ini, “keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia”. Itu semua benar bahkan dalam bidang Atletik. Pada abad sebelumnya Jim Thorpe, atlet Indian yang terkenal memenangkan banyak medali emas dipertandingan olimpiade. Dia berdiri dihadapan Raja Swedia dan secara umum diakui sebagai atlet terbesar pada masanya. Tapi semua medali dan penghargaan itu harus dikembalikan ketika diketahui bahwa dia sudah pernah bermain baseball secara professional untuk 5 dolar 1 musim, yang membuat dia tidak lagi seorang amatir.

Tidak selalu yang kuat, hebat, yang mampu dan berkesempatan menang dalam politik. Kita baru-baru ini melihat seorang yang diperkirakan menang namun kalah, tidak mampu memenuhi mimpi mereka. “Peperangan tidak selalu untuk yang kuat,” walaupun banyak yang mencari penghargaan dan hadiah. Hadiah Nobel diberikan pada seorang wanita kecil di India, Mother Teresa, yang melayani secara penuh untuk memenuhi kebutuhan orang miskin disekitar dia. Walaupun Hollywood melakukan yang terbaik untuk mempesona rakyat Amerika, film yang memenangkan hadiah pertaman sebagai gambar terbaik ditahun 1982 adalah Chariots of Fire, cerita mengenai atlet Kristen. Qoheleth dengan jelas mengatakan pada kita bahwa bakat alami tidak pernah cukup.

Faktor lain benar-benar membuat perbedaan. “Waktu dan perubahan terjadi pada mereka semua” Apa maksudnya? Kita sering berkata, “anda harus orang yang tepat, pada tempat yang tepat dan pada saat yang tepat.” Dengan kata lain, ada elemen ketepatan yang harus ada bersamaan sebelum kemampuan yang dimiliki seseorang bisa memenuhi keinginannya. Apa yang dikatakan Penyelidik adalah hidup tidak dalam pengaturan kita. Ilusi yang diberikan kepada kita oleh media sekuler setiap waktu bahwa kita bisa mengatur hidup kita dengan pilihan kita. “Ini hidup anda! Anda bisa menghidupinya dengan cara yang anda mau.” Begitulah kata TV komersial. Tapi Qoheleth berkata bahwa tidak bisa seperti itu. “Waktu dan perubahan bisa terjadi pada mereka semua” Pada saat anda berpikir anda memiliki sesuatu yang bisa diatur itu bisa hancur. Malapetaka datang ketika kita tidak waspada: “seperti ikan yang diambil dengan jala, dan seperti burung yang masuk dalam perangkap.” Semuanya bisa gagal. Setiap kita telah mengalami hal seperti itu.

Tapi, maksudnya adalah ada hikmat yang bisa mengatur itu. Walaupun malapetakan bisa menyerang, hal itu bisa membalikannya menjadi kemenangan. Dia memberikan contoh kepada kita dalam Ayat 13-16:

Hal ini juga kupandang sebagai hikmat di bawah matahari dan nampaknya besar bagiku;
ada sebuah kota yang kecil, penduduknya tidak seberapa;
seorang raja yang agung menyerang, mengepungnya dan mendirikan tembok-tembok pengepungan yang besar terhadapnya;
di situ terdapat seorang miskin yang berhikmat, dengan hikmatnya ia menyelamatkan kota itu, tetapi tak ada orang yang mengingat orang yang miskin itu.
Kataku: "Hikmat lebih baik dari pada keperkasaan, tetapi hikmat orang miskin dihina dan perkataannya tidak didengar orang."
{Pengk 9:13-16 RSV}

Tidak ada tulisan tentang peristiwa ini dalam bagian Alkitab yang lain. Mungkin Salomo raja terbesar pada masanya mendengarnya dari satu perwakilan Negara lain. Mungkin dia sendiri sedikit bingung tentang kecelakaan itu, ditulis dalam II Samuel pasal 20 yang mungkin terjadi waktu dia masih anak-anak. Raja Daud mengirim jendral Yoab untuk menangkap pengkhianat bernama Sheba, yang berlindung dalam kota kecil di Israel. Yoab mengurung kota itu, membangun kubu pertahanan, dan bersipa menghancurkan tembok dan menaklukan kota ketika seorang wanita bijak memanggil dia dari tembok dan menyarankan pemimpin kota membuang kepala pengkhianat kepada Yoab. Mereka melakukannya dan menyelamatkan kota itu. Mungkin itu yang dimaksud Salomo disini.

Tapi hikmat Tuhan bisa membuat apa yang sepertinya kekalahan menjadi kemenangan, walaupun hikmatNya mungkin tidak diingat; mungkin sangat ditolak. Itulah yang dinyatakan dalam ayat 16: “Saya berkata bahwa hikmat lebih baik daripada kekuatan, walaupun hikmat orang miskin dihina dan kata-katanya tidak didengar. “ Tapi penolakan umum bukan tanda itu salah atau tidak efektif. Kita harus mengingat sekarang ini bahwa dunia tidak pernah memberikan pujian bagi dasar kebenaran iman Kristen karena Kekristenan menghakimi dunia, menunjukan kesalahan dan membuka semua ilusinya; dia merendahkan semuanya. Dunia tidak bisa menerimanya. Jadi kita bisa berharap bahwa hikmat yang kita pelajari dari Tuhan tidaklah popular. Tapi itulah yang bisa membebaskan.

Saya ingin membagikan satu paragraph iklan yang dijalankan kelompok Jews For Jesus

Diberbagai surat kabar metropolitan belakangan ini:

Tuhan menjanjikan seorang Mesias, seorang penyelamat, penyelesai masalah.
Dan jika ada yang lebih sulit dari kenyataan dosa adalah kenyataan
Tuhan yang menyelesaikan masalah kita.
Tapi Dia bisa!
Dia bisa membuat kita ingin kedamaian, memberikan kita hati untuk memperhatikan sesama, memaafkan kesalahan, menghibur yang terluka, memberikan arti pada hidup kita dan mengurangi keributan abad ini dengan musik kasihNya

Hal diatas dengan jelas menggambarkan pesan Penyelidik

Apa yang sebenarnya sedang dibicarakan? Kita telah melihat keseluruhan kitab ini dimana hikmat melawan kebodohan, dan dalam bagian yang kita bahas sekarang ada kontras yang digambarkan diantara keduanya. Apa maksud Alkitab ketika menggunakan istilah itu? Hal ini seharusnya jelas bagi kita sekarang bahwa hikmat berjalan atas dasar pengungkapan realitas oleh Alkitab kepada kita; hikmat menunjuk pada tindakan yang diatur oleh Firman Tuhan. Dalam Roma 12:2 Paulus berkata, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,{Rom 12:2a RSV}. Berpikirlah sebagai orang Kristen dalam hidup! Lihatlah apa yang sedang anda jalani, bukan dari sesuatu yang terlihat benar – Alkitab sudah memperingati hal itu – tapi berdasarkan apa yang benar menurut Firman Tuhan. Inilah hikmat: “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu." {cf, Prov 3:5-6 KJV}. Kebalikannya adalah kebodohan, mengambil pemikiran dunia, roh zaman ini mencari nasihat dari mereka yang tidak memiliki Firman Tuhan.

Dalam bagian berikut merupakan suatu kontras antara hikmat dan kebodohan, yang ingin saya ilustrasikan dalam tingkatan yang sangat pragmatis. Minggu lalu sewaktu kita membahas tentang hal yang akan kita lalui, pastor dan tua-tua kami belajar bahwa ada sekitar 23 pasangan dalam Peninsula Bible Church yang sedang mempertimbangkan perceraian. Saya tidak tahu nama mereka, kami tidak membicarakan nama mereka, tapi faktanya. Beberapa pasangan seperti itu mungkin ada sekarang. Saya tidak tahu siapa anda, jadi saya tidak berbicara kepada satu orang atau menuding seseorang saat ini. Tapi saya ingin mengungkapkan perhatian yang mendalam dari pastor dan tua-tua tentang situasi ini karena itu mewakili roh zaman ini, hikmat dunia ini daripada mengikuti hikmat Tuhan.

Kita perlu untuk mengerti apa yang sebenarnya peringatan dari Qoheleth pada kita dalam kitab ini. Dalam pasal 5 dia berkata, “ketika anda bersumpah dihadapan Tuhan, jangan tunda untuk memenuhinya.” Pasangan yang sudah menikah mengucapkan janji nikah dihadapan Tuhan dan saksi, bahwa mereka akan bersama baik dalam keadaan buruk maupun baik sampai kematian memisahkan mereka. Itulah hikmat Tuhan. Itulah yang mempertahankan masyarakat dari kehancuran. Jika segala sesuatu menjadi terbagi-bagi disekitar kita, kehancuran moral dan semua hal mengerikan lainnya yang terjadi dihidup kita, itu semua menjadi tugas orang Kristen melawan roh zaman ini, yang menolak mengikuti semuanya itu.

Ayat 6 pasal 5 melanjutkannya, “lebih baik kamu tidak bersumpah daripada bersumpah dan tidak menepatinya. Janganlah . Janganlah mulutmu membawa engkau kepada dosa, dan jangan mengatakan pada utusan Tuhan itu suatu kesalahan; kenapa Tuhan harus marah terhadap perkataanmu dan menghancurkan pekerjaanmu?” Itu semua tidak dimaksudkan bahwa Tuhan adalah pembunuh sukacita, sebagai pembalas yang dingin yang menghakimi manusia. Perkataan diatas hanya mengingatkan bahwa Tuhan sudah menetapkan aturan dalam hidup, dan Dia tidak mengubahnya. Untuk mengampuni kita tidak berarti dia melepaskan kesalahan kita; itu maksudnya dia melaluinya bersama kita, Dia menguatkan kita diantaranya, tapi kesedihan dan sakit tetap ada.

Saya ingin menyatakan simpati mendalam yang saya rasakan, seperti pastor dan tua-tua yang lain, terhadap pasangan yang bergumul dengan pernikahan mereka. Ini suatu yang sudah umum. Hampir semua pasangan yang menikah melalui pergumulan yang menyakitkan. Saya ingat betapa tidak ada harapannya tahun pertama pernikahan saya, berapa sulit berhubungan satu sama lain, betapa mudah melarikan diri, melupakan semuanya dan mengulangi dari awal lagi. Tapi itulah sebabnya ada janji pernikahan – untuk menolong kita dari situasi yang muncul dalam proses belajar kita.

Masalah disetiap pernikahan yang terancam adalah orang yang terlibat dalam pernikahan – mereka berdua! Mereka butuh untuk mengetahui sesuatu tentang diri mereka sendiri; itulah apa yang kita lihat dari Alkitab. Kita tidak tahu kita adalah misteri. Konflik dalam pernikahan merupakan cara kita menemukan siapa kita dan apa sumbangan kita dalam setiap situasi. Untuk melarikan diri dari pernikahan adalah melarikan diri kepada masalah yang lain, kesakitan yang biasanya lebih buruk dari yang anda tinggalkan. Banyak orang menceritakan bahwa perceraian yang mereka sangat mudah sebagai solusi dari kesalahan yang telah dibuat, hanya menghadapkan mereka kedalam situasi yang lebih menyakitkan, yang berlanjut dalam bermacam cara sepanjang hidup mereka.

Nasihat saya bagi mereka yang bergumul tentang hal ini adalah mengeluarkan hal legal dan meminta nasihat dari mereka yang siap dan bersedia untuk menolong anda dalam waktu sulit. Bersandar pada Tuhan, minta pertolongan Tuhan dalam menyelesaikan masalah hidup mereka. Itulah apa yang dikatakan Yesus, “memberikan kita hati untuk memperhatikan yang lain, memaafkan kesalahan kita dan memperbaiki rumah tangga kita yang rusak."

Dengan keadaan itu mari kita lihat bagian berikut, Ayat 17:

Perkataan orang berhikmat yang didengar dengan tenang, lebih baik dari pada teriakan orang yang berkuasa di antara orang bodoh {Pengk 10:17
RSV}

Hal itu sebenarnya ingin mengatakan bahwa pengertian Alkitab yang mendalam, berdiam dihadapan Tuhan, lebih efektif dalam menyelesaikan masalah daripada hanya bicara saja, lebih baik daripada pemikiran seorang terkenal yang sudah secara umum diterima namun berlawanan dengan Alkitab. Dalam Alkitab, penguasa tidak selalu pemerintah dan raja; mereka adalah pembuat pendapat, mempertajam pikiran manusia. Tapi apa yang mereka katakana sering hanya ingin didengar oleh orang bodoh disekitar mereka. Kata hikmat didengar dalam keheningan lebih efektif daripada suatu propaganda. Dia melanjutkan,

Hikmat lebih baik dari pada alat-alat perang, tetapi satu orang yang keliru dapat merusakkan banyak hal yang baik.
Lalat yang mati menyebabkan urapan dari pembuat urapan berbau busuk;
demikian juga sedikit kebodohan lebih berpengaruh dari pada hikmat dan kehormatan.
{Pengk 9:18-10:1 RSV}

Ini pertempuran sebenarnya yang diperangi oleh bangsa sekarang ini. Seringkali dalam keheningan prinsip Alkitab mengalahkan kekuatan yang ada. Perhatikan gerakan Hak Sipil dibawah Dr. Martin Luther King yang mengajarkan bahwa dia mungkin memiliki pengetahuan Alkitab yang tidak lengkap, tapi mendasarkan tindakan dan kepemimpinannya dari prinsip Alkitab yang tidak menghendaki kekerasan. Ada contoh yang jelas tentang betapa kuatnya gerakan itu bisa mengalahkan ketidakadilan dan siksaan fisik dan memperbaiki hal yang ada. Hal ini berlaku untuk individu. Hikmat lebih baik daripada perang, lebih baik daripada bertengkar.

Tapi sebuah peringatan dimasukan disin: "... seorang pendosa seperti lalat mati dalam minyak wangi yang memberikan bau tidak sedap.” Seorang yang tetap mengikuti filosofi dunia, bisa menyakiti, menangkap bahkan menghancurkan karya hikmat.

Qoheleth berkata,

Hati orang berhikmat menuju ke kanan, tetapi hati orang bodoh ke kiri.
[itu seharusnya menjadi moto Partai Republik].
Juga kalau ia berjalan di lorong orang bodoh itu tumpul pikirannya, dan ia berkata kepada setiap orang: "Orang itu bodoh!"
{Pengk 10:2-3 RSV}

Hikmat Tuhan menyediakan bimbingan yang lebih aman melalui hidup daripada tidakan impulsive mereka yang mengikuti pandangan umum yang ada. Bahkan ketika seorang bodoh mengambil jalur benar dia menjelaskan kalau dia tidak mengerti kenapa. Dia menunjukan ketidakpeduliannya ketika dia bicara. Dr. Lewis Sperry Chafer sering berkata kepada kita di Dallas Seminary, "lebih baik diam dan membiarkan semua orang pikir anda bodoh, daripada membuka mulut dan menghilangkan semua keraguan!” Qoheleth berkata bahwa bahkan ketika orang bodoh mengambil jalan dan cara yang benar, cara mereka menjelaskannya menunjukan betapa salahnya mereka. Itu seperti orang yang melompat keair menyelamatkan orang lain yang sedang tenggelam. Bertanya kenapa dia melakukannya, dia berkata, “Saya harus; dia memakai jam saya!” jadi bahkan ketika orang bodoh berjalan dijalan dia kurang peka, dan mengatakan kepada semua orang bahwa dia seorang bodoh

Kemudian kontras ke4: hikmat lebih baik dari melarikan diri:

Jika amarah penguasa menimpa engkau, janganlah meninggalkan tempatmu, karena kesabaran mencegah kesalahan-kesalahan besar.
{Pengk 10:4 RSV}

Ada saat dimana melarikan, keluar dari hal itu, kelihatan sebagai hal terbaik untuk dilakukan, tapi tulisan ini mengingatkan kita bahwa itu salah. Lebih bijak untuk memberikan jawaban lembut yang menenangkan kemarahan, atau memperlihatkan keseganan – yang berarti mengerti perasaan orang lain dan haknya daripada anda sendiri – kepada orang yang terlibat yang bisa terpojok. Bahkan penguasa, seorang raja, dibujuk dengan rasa hormat.

Kemudian dalam ayat 5-7 kita memiliki kebalikannya, kesakitan yang dipikir orang bodoh bisa menyebabkan:

Ada suatu kejahatan yang kulihat di bawah matahari sebagai kekhilafan yang berasal dari seorang penguasa: pada banyak tempat yang tinggi, didudukkan orang bodoh, sedangkan tempat yang rendah diduduki orang kaya.
Aku melihat budak-budak menunggang kuda dan pembesar-pembesar berjalan kaki seperti budak-budak.
{Pengk 10:5-7 RSV}

Suatu kesalahan yang sering dibuat orang dalam otoritas adalah menunjuk temannya yang tidak kompeten dalam suatu jabatan; mereka meletakan orang yang salah ditempat yang benar. Orang yang tidak memiliki kemampuan dinaikan dan diletakan ditempat tinggi, sedangkan mereka yang memiliki kemampuan besar diperlakukan seperti budak dan tidak diberi kesempatan. Sebutannya adalah favoritism. Dalam terbitan majalah Time ada artikel mengenai bagaimana penunjukan secara politis telah mengurangi otoritas dan prestos Pengadilan Tinggi California. Inilah yang dimaksud dalam ayat diatas.

Kemudian dalam bagian berikut, ayat 8-11, penyelidik kembali kehikmat untuk menggambarkan macam pengertian yang bisa didapat dari hikmat. Pertama, luput dari bahaya, bisa melihat situasi yang mengandung bahaya:

Barangsiapa menggali lobang akan jatuh ke dalamnya, dan barangsiapa mendobrak tembok akan dipagut ular.
Barangsiapa memecahkan batu akan dilukainya;
barangsiapa membelah kayu akan dibahayakannya.
{Pengk 10:8-9 RSV}

Sedikit diantara kita pernah terlibat secara intensif dalam penggalian lubang, penghancuran tembok, penggalian batu, membelah kayu. Tapi dia tidak hanya bicara mengenai situasi secara fisik; ini juga merupakan penggambaran, symbol hal yang kita lakukan bersama. Pernakah anda menggali lobang untuk seseorang, membuat perangkap untuk mempermalukan dia, membuat dia terlihat buruk, atau melukai dia dengan cara itu, hanya untuk menemukan diri anda terjebak dalam situasi yang anda buat? Hikmat mengerti bahwa ketika anda menggali lubang anda juga dalam bahaya, anda mungkin bisa terjatuh kedalamnya.

Hikmat mengerti bahwa ketika anda coba untuk menghancurkan tembok penghalang yang menghalangi anda untuk mendapatkan seseorang atau sesuatu, anda dalam bahaya, karena yang bersembunyi dalam tembok itu seekor ular yang akan menggigit anda. Banyak orang menemukan bahwa dalam mencoba menghancurkan penolakan seseorang dia memicu ular dalam dirinya yang membakar kemarahan dan membawa kepada kesakita, hal yang berbahaya. Dia sendiri tergigit.

"Dia yang menambang batu," yang mencoba untuk menyingkirkan sesuatu yang berharga, untuk mengeluarkan sesuatu bagi dirinya sendiri yang akan sangat berguna dan menguntungkan dia, harus ingat bahwa dia bisa terluka oleh hal itu. Dia mungkin mendapatkan apa yang diinginkan, tapi akan hal lebih buruk akan terjadi pada dirinya. Maz 106 berkata pada orang Israel dipadang, “Diberikan-Nya kepada mereka apa yang mereka minta, dan didatangkan-Nya penyakit paru-paru di antara mereka.” {Psa 106:15 KJV}. "Mereka yang membelah kayu membahayakan diri sendiri.” Prinsip yang sama, Maksudnya adalah kehati-hatian harus dipraktekan disemua hal diatas untuk melakukan hal yang bisa membahayakan diri anda juga.

Kemudian ada 2 ayat tentang bagaimana hikmat membantu:

Jika besi menjadi tumpul dan tidak diasah, maka orang harus memperbesar tenaga, tetapi yang terpenting untuk berhasil adalah hikmat.
{Pengk 10:10 RSV}

Jika anda tidak berpikir apa yang akan anda alami dan mempertajam pendekatan anda, berpikir dengan seksama bagaiamana anda melakukan sesuatu, anda hanya akan membuang banyak usaha dan menemukan diri anda lelah dalam proses. Tapi orang bijak, mengerti kebutuhan akan ketajaman dan kejelasan, akan mengasah pikirannya sebelum mencoba melakukan sesuatu dan berhasil.

Jika ular memagut sebelum mantera diucapkan, maka tukang mantera tidak akan berhasil.
{Pengk 10:11 RSV}

Kerusakan sudah terjadi. Jadi jangan mencari nasihat atau pertolongan untuk memperbaiki situasi setelah itu terjadi. Cari pertolongan sewaktu dibutuhkan. Cari nasihat pada orang yang bisa mengamankan situasi, seorang yang bisa menenangkan ular yang ada dalam kita semua, sebelum anda masuk kedalam masalah. Itulah maksudnya berhikmat. Betapa praktisnya hal ini!

Kita akan menutup pembahasan ini dengan bagian yang diambil dari ayat 12-15, dimana Qoheleth menyatakan bahaya dari bicara bodoh:

Perkataan mulut orang berhikmat menarik, tetapi bibir orang bodoh menelan orang itu sendiri.
{Pengk 10:12 RSV}

Ketika kita tanpa pikir mengikuti hikmat sekuler disekitar kita (hikmat yang kelihatan baik dan terasa benar tapi merupakan kebodohan), kita akan berakhir dengan menyakiti diri sendiri. Betapa tragisnya hal ini diilustrasikan dalam kehidupa seorang yang mencampakan hikmat Tuhan dan bertindak sesuai pikiran dunia. Mereka hancur, terluka, jijik, sengsara, ternoadi, tersesat, kosong dan sendiri. Semua kesengsaraan dan kekecewaan yang meningkat dalam hidup kita yang kita lihat disekeliling kita berkaitan dengan dicampakannya hikmat Tuhan. Itu semua memusnahkan dan menghancurkan kita.

Lebih jauh lagi:

Awal perkataan yang keluar dari mulutnya adalah kebodohan, dan akhir bicaranya adalah kebebalan yang mencelakakan.
{Pengk 10:13 RSV}

Baca Koran dan anda akan melihat ilustrasi orang yang mencoba menyatakan diri mereka dengan cara sederhana, tapi situasi meningkat sampai mereka menggunakan kekerasan, bahkan pembunuhan. Inilah kekuatan dari kebodohan.

Ayat 14:

Orang yang bodoh banyak bicaranya, meskipun orang tidak tahu apa yang akan terjadi, dan siapakah yang akan mengatakan kepadanya apa yang akan terjadi sesudah dia?
{Pengk 10:14 RSV}

Salah satu tanda hikmat kebodohan adalah perasaan berlimpah-limpah mengenai hal itu, mengatakan banyak hal untuk didengar. Saya teringat seseorang pernah berkata, “hal yang pernah dilakukan semua istri saya hanya bicara!” Temannya bertanya, “Apa yang dikatakan istri anda?” Dia menjawab, “Saya tidak tahu; dia tidak mengatakannya!” Perkataan yang tanpa isi – inilah karakteristik dari zaman kita. Tidak ada suatu masa dimana orang dihujani dengan banyak perkataan, banyak literature, banyak kata-kata dari media. Tapi kebanyakan itu kosong, tidak memuaskan dan sangat menyesatkan.

Demikianlah penyelidik menutup bagian ini,

Jerih payah orang bodoh melelahkan orang itu sendiri, karena ia tidak mengetahui jalan ke kota.
{Pengk 10:15 RSV}

Tidakkah itu menjelaskan banyak hal? Orang bodoh tidak tahu jalan ke San Jose; dia tidak tahu bagaimana pergi kesana; dia bingung, capek, kosong. Begitulah apa yang dikatakan pada anda. Anda mengejar hal ini dan menemukan mereka tidak memuaskan anda, anda tidak merasa dikuatkan. Anda menghabiskan waktu melihat TV, membaca majalah, novel, atau apapun, tapi adan tidak kenyang, anda tidak puas, tidak dikuatkan, atau tertolong; anda merasa kosong, sendiri, dan tertekan.

Lebih buruk dari itu, anda menjadi bingung. Banyak orang berkata, “saya tidak tahu apa yang harus dilakukan terhadap masalah ini; saya tidak tahu langkah apa yang harus diambil.” Tapi Alkitab memberitahu bahwa dalam setiap situasi dimana anda mencari bimbingan ada langkah-langkah yang harus dilakukan, suatu hal dimana anda bisa melakukan yang benar. Jika anda melakukan dengan benar, langkah selanjutnya akan terbuka, kemudian selanjutnya dan kemudian anda akan menemukan ada Tangan Ilahi yang membimbing anda langkah demi langkah melalui setiap situasi. Daripada pisah, menghancurkan apa yang sudah Tuhan lakukan, secara bertahap membuka situasi dan membimbing kepada hidup; kemudian datang rasa sukacita dan kepuasan melihat Tuhan telah menyelesaikan masalahnya.

Saya dengan sengaja menghubungkan bagian ini dengan perkawinan, walalupun bisa diaplikasikan dengan situasi lain. Saya ingin anda yang bergumul degan perkawinan anda mengetahui bahwa jemaat mengerti, kita bersimpati, kita mengetahui kalau itu sulit. Tapi anda membuat kesalahan yang menyedihkan jika anda akhirnya bercerai. Itu jalan keluar dunia.