SEBELUM SEMUANYA TERLAMBAT

Saya yakinkan anda kalau judul tulisan ini, “Sebelum semuanya terlambat” sama sekali tidak berhubungan dengan menit-menit terakhir belanja Natal! Jika anda seperti saya, anda akan melihat kalau itu sudah diselesaikan oleh istri anda. Judul ini berkaitan dengan kerinduan akan harapan kita semua, tua dan muda, yaitu kita bisa mencapai apa yang kita mimpikan, kita bisa menyadari kemungkinan hidup kita bisa sepenuhnya seperti tujuan kita diciptakan. Itu merupakan tema yang tepat pada hari Natal, ketika setiap orang bernyanyi malam kudus, ketika sukacita masuk kedalam dunia yang menderita, ketika malaikat mengumumkan kepada para gembala, “telah lahir bagimu hari ini dikota Daud seorang Juruselamat,” seorang penyelamat, pemulih, jalan untuk kembali dari hidup yang tersesat.

Itulah yang dibahas penyelidik Israel dalam Kitab Pengkhotbah ini, supaya kita bisa menemukan jalan keluar dari tragedy, masalah, kesulitan dan kelemahan hidup sebelum terlambat; sehingga kita bisa menemukan rahasia hidup. Jadi dia memulai pasal terakhir ini dengan pesan kepada orang muda:

Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak ada kesenangan bagiku di dalamnya!", {Pengk 12:1
RSV}

Jelas ini untuk menarik orang muda agar berpikir seksama tentang pencipta mereka, bukan hanya mengingat Dia ada. Pesannya adalah: ingat akan kehadiran Tuhan sehari-hari; hidup dalam hubungan denganNya; mencari kebesaran dan kemuliaan Tuhan sewaktu muda sebelum terlambat. Kita akan kembali kepesan itu, tapi pertama saya ingin membacakan ayat berikutnya, karena ini meneguhkan apa yang sudah dikatakan Penyelidik yaitu alasan untuk memikirkan dan hubungan dengan Tuhan sewaktu muda. Karena, “hari-hari jahat akan datang.”

Hari-hari jahat digambarkan dalam ayat 2-8, dalam gambaran yang jelas dimana digambarkan proses penuaan, datangnya dan kelemahan usia tua.

sebelum matahari dan terang, bulan dan bintang-bintang menjadi gelap, dan awan-awan datang kembali sesudah hujan, pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan perempuan-perempuan penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur, dan pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan bunyi penggilingan menjadi lemah, dan suara menjadi seperti kicauan burung, dan semua penyanyi perempuan tunduk, juga orang menjadi takut tinggi, dan ketakutan ada di jalan, pohon badam berbunga, belalang menyeret dirinya dengan susah payah dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi--karena manusia pergi ke rumahnya yang kekal dan peratap-peratap berkeliaran di jalan, sebelum rantai perak diputuskan dan pelita emas dipecahkan, sebelum tempayan dihancurkan dekat mata air dan roda timba dirusakkan di atas sumur, dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada
Allah yang mengaruniakannya.
Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkhotbah, segala sesuatu adalah sia-sia.
{Pengk 12:2-8 RSV}

Dengan puisi indah Penyelidik menggambarkan kelemahan masa tua dan pengalaman kematian yang sebenarnya. Kenyataan disinilah hidup berakhir bagi kita semua, dia menasihati kita “ingatlah akan Penciptamu dimasa muda.”

Saya ingin membahas ayat ini sekali lagi untuk menunjukan apa yang sedang digambarkan. Sebagian besar kometator setuju kalau kata, “sebelum matahari dan terang, bulan dan bintang-bintang menjadi gelap, dan awan-awan datang kembali sesudah hujan,” menunjuk pada berkurangnya kekuatan mental seseorang pada masa tua. Benar! Ketika anda muda, hidup kelihatannya berjalan sangat cepat, terasa sangat singkat. Anda tiba-tiba menemukan diri anda mempertunjukan pengalaman dari umur. Seperti yang pernah dikatakan seseorang, “sewaktu wajah anda bersih, pikiran anda mulai untuk pergi!” seperti inilah hidup singkat ini.

Kemahiran mental ini digambarkan dalam kerangka itu. Pikiran, dengan kekuatan berpikir, mengingat dan imajinasi mulai berkurang, seperti berkurangnya sinar matahari. Kekuatan berpikir dari otak, mungkin pemberian terbesar Tuhan kepada kita, mulai kehilangan kemampuannya, dan ingatan mulai menghilang. Itulah tanda pertama dari masa tua. Ada 3 hal yang menunjukan permulaan masa tua. Pertama kehilangan ingatan, dan saya tidak bisa mengingat 2 hal berikut! Inilah yang digambarkan ayat ini, kehilangan ingatan, kehilangan imajinasi, seperti bintang kehilangan sinar waktu terbenam.

"Awan datang kembali setelah hujan," menunjuk pada masa kecil kedua, kepikunan, yang datang pada masa tua. Sebagai anak kecil, hidup seorang berputar pada 3 hal sederhana: makan, tidur, dan pergi kekamar mandi. Ketika seseorang manjadi tua lingkaran itu kembali lagi.

Kemudian Qoheleth bicara mengenai “waktu dimana penjaga-penjaga rumah gentar.” Itu berbicara tentang pergelangan tangan, yang kita pertahankan waktu kita diserang; “penjaga-penjaga rumah,” sangat berguna dalam menjaga tubuh, yang mulai gemetar dan lemah ketika masa tua datang.

"orang-orang kuat membungkuk," menunjuk pada kaki, bagian paling kuat dari tubuh, yang mulai bergetar dan melemah waktu tua. Orang yang sudah tua langkahnya pendek; mereka sulit melangkah. Tanda dari datangnya ketuaan adalah ketika lutut anda bergetar tapi sabuk anda tidak! Sebagian dari kita mulai merasakannya.

Kemudian dia bicara tentang “perempuan penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya.” Bagi mereka yang kehilangan gigi mereka karena pembusukan hal diatas tidak perlu diinterpretasi lagi. Waktu makan sangat panjang karena makanan memerlukan waktu lama untuk bisa masuk karena gigi yang tinggal sedikit!

"semua yang melihat kejendela menjadi kabur " jelas menunjuk pada penglihatan pada masa tua. Berbentuk katarak; berbagai macam masalah mata muncul. Hampir semua pasti kehilangan kemampuan membaca dari dekat. Kita harus memegang sesuatu dalam jarak tertentu untuk bisa melihatnya.

"pintu-pintu ditepi jalan tertutup," merupakan gambaran yang sangat jelas tentang apa yang terjadi ketika gigi tanggal. Pintu wajah, bibir, jatuh seorang mulai memamah sesuatu. Ketika semua itu terjadi “pintu-pintu tepi jalan” pasti tertutup.

"suara menjadi lemah " diajarkan oleh sebagian komentator menunjuk pada system pencernaan. Melihat kenyataan bahwa penggiling dilihat sebagai gigi, menurut saya ini juga menunjukan kenyataan waktu seorang kehilangan giginya – yang tentu saja ditulis sebelum ada gigi palsu – seorang tua harus minta tolong dalam mengunyah makanannya. Itu tidak mengeluarkan banyak suara. Sangat sulit mengunyah kacang ketika anda tidak punya gigi!

Kemudian, “suara menjadi seperti kicauan burung.” Saya perhatikan bahwa dipagi hari suara apapun akan membangunkan saya. Inilah karakteristik masa tua, yang mudah terbangun dipagi hari. Bahkan suara kicau burung diluar jendela bisa membangunkan mereka.

Tapi pada saat yang sama, “semua penyanyi perempuan tunduk.” Ada petunjuk meningkatnya ketulian pada masa tua. “suara penyanyi perempuan.” Bagian tubuh kita yang mendengar suara, menjadi lemah; mereka kehilangan kekuatannya. Salah satu tanda masa tua adalah setiap orang kelihatannya bicara dengan suara yang lebih rendah dari biasanya; orang bergumam sepanjang waktu, seperti “suara perempuan tunduk.”

Kemudian kalimat yang menunjukan meningkatnya rasa takut pada masa tua: “orang menjadi takut tinggi, dan ketakutan ada dijalan.” Orang tua takut hampir disetiap langkahnya. Mereka takut celah diseberang jalan; mereka takut naik tangga; mereka takut “semua yang tinggi” rasa takut meningkat waktu mereka dijalan. Orang tua cenderung tinggal didalam. Mereka bahkan tidak ingin jalan diwaktu malam karena mereka “takut ada dijalan”.

"pohon badam berbunga " jelas menunjuk pada rambut, yang menjadi putih waktu masa tua mendekat. Itu merupakan tanda pertama masa tua. Seperti pohon badam berbunga, seseorang mulai terlihat berbeda pada masa tua.

Saya tidak mengerti sampai saat ini apa artinya dengan “belalang menyeret dirinya dengan susah payah.” Ketika saya bangun dipagi hari saya menemukan diri saya kaku, dan kesulitan berjalan sesaat. Ini meningkat waktu seseorang menjadi tua. Itu terlihat dalam lemah dan gemetarnya langkah seorang yang sudah tua. “belalang menyeret dirinya dengan susah payah.”

Akhirnya “keinginan atau nafsu gagal.” Itu menunjuk pada keinginan seksual. Itu kiranya menjadi penghiburan sebagian besar dari kita melihat yang ada diakhir daftar; itulah hal terakhir untuk dibahas, menurut kitab ini.

Saya ingin mengakui fakta bahwa teknologi modern sangat menolong menyelesaikan banyak masalah ini. Rambut palsu bisa dibeli ketika rambut mulai rontok, atau gigi palsu ketika gigi mulai jatuh. Kaca mata, kontak lens, bisa menolong masalah mata. Kaki buatan, tangan dan lengan buatan, dll bisa disambungkan dan ini merupakan alat yang hebat. Dengan semua yang bisa dicapai teknologi modern, pendapat apa yang dikemukankan waktu orang siap untuk tidur! Itu seperti melihat penghancuran sebuah rumah! Kita tidak bergerak jauh dari keadaan masa penyelidik, walaupun kita sudah menemukan banyak alat untuk mencegah penuaan. Bahkan dengan semua peralatan yang ada sekarang, betapa modernya pernyataan dalam Alkitab.

Penyelidik kemudian melanjutkan cara kematian bisa muncul. Akhir dari hidup adalah kematian. Dalam kejujuran Alkitab menghadapi kenyataan bahwa “manusia pergi kerumahnya yang kekal.” Disamping banyak bagian dalam kitab ini yang berkaitan dengan kematian – dia melihat itu sebagai akhir dari semua hal baik yang disediakan untuk kita “dibawah matahari,” yaitu dalam hidup ini – meskipun demikian ada beberapa petunjuk dalam kitab ini mengenai fakta bahwa hidup tidak berakhir dengan kematian; keberadaan manusia melebihi kematian. Ini salah satu petunjuk: “manusia pergi kerumahnya yang kekal.” Kubur bukan akhir; ada hidup, ada kehidupan setelah itu; ayat ini mengetahui hal itu.

Sementara itu, “peratap-peratap berkeliaran dijalan.” Hal ini menurut Penyelidik merupakan hasil dari berbagai bentuk yang bisa dipakai menunjuk kematian. Pertama, “rantai perak diputuskan” Hal itu jelas menunjuk pada tulang belakang, yaitu syaraf besar dibelakang kita dan dilindungi oleh tulang kita. Jika itu hancur, rusak, atau terkena penyakit, hidup bisa berakhir, seperti yang kita tahu sekarang.

Kemudian, “pelita emas dipecahkan.” Itu menunjuk pada tengkorak kepala. Pukulan pada kepala, kerusakan pada otak, apapun itu, bisa menghancurkan bagian paling penting dari fisik kita dan bisa langsung menghilangkan kehidupan.

"tempayan dihancurkan didekat mata air” ini menunjuk pada hati. Penyakit jantung, merupakan penyebab kematian paling sering di Amerika sekarang. Jantung bisa tiba-tiba berhenti; mata air yang terus menerus memompa darah melalui tubuh kita hancur dan menghentikan fungsinya.

"roda timba dirusakan diatas sumur " menunjuk pada sirkulasi darah. Perputaran roda kehidupan yang menjaga kita tetap hidup bisa berhenti, melalui merosotnya pembuluh darah, melalui mengerasnya arteri; atau gumpalan darah bisa menghalanginya dan kemudian kematian muncul.

Hasilnya adalah tubuh menjadi hancur: “tubuh kembali menjadi tanah seperti semula, tapir oh” – sebagian kemanusiaan kita yang membedakan kita dari binatang, bagian yang mencari kekekalan, yang ingin sesuatu setelah kematian, bagian yang gelisah dan kosong dalam kita ketika kita tidak menemukan kunci kehidupan-- "roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya.” Betapa suatu gambaran yang sangat jelas tentang akhir kehidupan!

Kesimpulan penyelidik, seperti yang telah kita lihat dalam keseluruhan kitab, itulah hidup “dibawah matahari” hidup dihidupi tanpa menemukan alasan untuk hidup, semua sia-sia, kosong, kesia-siaan. Kesia-siaan terbesar adalah kehidupan yang tidak menemukan alasan untuk hidup. Betapa percumanya menjalani hidup anda dan tidak pernah menemukan kenapa anda disini! Betapa sia-sianya, mati tanpa belajar rahasia hidup sebenarnya! Itulah kesimpulan penyelidik. Dia memulai kitab dengan hal itu, dalam ayat 2, dan berakhir disini dengan kalimat yang sama, dalam ayat 8 pasal 12. Dia telah menyelidiki seluruh hidup dan mencapai kesimpulan yang sama.

Itu jelas dari saran ini (untuk kembali ke ayat 1 pasal ini) bahwa sulit menemukan jawaban untuk hidup ketika anda tua. Tidak banyak orang yang melakukannya. Ada cerita (terima kasih Tuhan untuk mereka) tentang orang yang berbalik pada Tuhan dalam waktu akhir hidup mereka. Banyak dari kita, mengenal seseorang yang melakukan itu dalam cara yang nyata dan murni. Tapi kalau mau jujur tidak banyak terjadi seperti itu.

Statistik menunjukan bahwa sebagian besar orang yang datang pada Kristus datang padaNya ketika mereka masih muda, dibawah 50 tahun. 95 persen semua orang percaya percaya pada Kristus sebelum mereka mencapai 50 tahun, dan sebagian besar berumur 30 tahun. Masa muda adalah waktu menemukan Tuhan. Itulah yang dikatakan Qoheleth kepada kita: “Ingatlah akan penciptamu ketika masih muda”

Mengingat Tuhan tidak hanya berarti berpikir tentang Dia sekali-sekali. Itu berarti berjalan bersama Dia, menemukan dia, belajar mengenal Tuhan sewaktu muda. Ada 2 alasan yang baik sekali untuk hal ini. Pertama, karena “hari-hari yang jahat akan datang.” Masa tua datang, dan salah satu karakteristiknya adalah kita kehilangan kemampuan kita untuk berubah dan belajar hal baru; kita mengalami tekanan yang lebih besar. Hari itu menjadi “hari-hari yang jahat.”

Saya tahu bahwa tidak ada waktu dimana masa muda mengalami lebih banyak cobaan dan tekanan untuk hidup salah sekarang ini. Pencobaan ada disekitar kita, sangat sulit, sangat kuat. Keinginan dunia dan daging terus dalam kita, membawa ribuan orang muda menjauh dari kebenaran Tuhan. Tapi untuk anak muda saya ingin menyampaikan: akan lebih buruk ketika anda menjadi tua. Tekanan untuk menyesuaikan diri lebih besar ketika anda ada dalam kehidupan dan bisnis; ketika anda menjadi orang tua anda harus membangun rumah tangga, tekanan untuk menyesuaikan diri, untuk bersesuaian dengan cara dunia, akan lebih kuat daripada mereka yang masih di sekolah menengah atau universitas, atau yang lebih mudah. Tekanan kejahatan makin meningkat; itu salah satu alasan untuk mengingat penciptamu saat masih muda.

Kedua motivasi anda ada pada titik tertinggi saat itu. Penyelidik berkata bahwa akan datang waktu “dimana anda akan berkata, ‘saya tidak menemukan kesenangan didalamnya.”’ Pada saat itu anda akan berkata, “saya tidak termotivasi sama sekali.” Salah satu tanda penuaan adalah tidak mau berubah, penolakan terhadap pemikiran baru. Saya seringkali memperhatikan tragedy orang yang tahu kalau mereka kehilangan rahasian hidup tapi mereka tidak mau berubah hanya karena sangat sulit melakukannya waktu mereka tua. Inilah mengapa penyelidik mendorong orang muda, “belajar tentang Tuhan sekarang, buka hatimu kepada Tuhan; carilah hikmat Tuhan sekarang. Belajar Alkitab sekarang, ketika anda masih muda, pada waktu motivasi anda tinggi dan tekanan yang jahat masih sedikit, dan anda bisa menemukan rahasia hidup sewaktu masih muda.."

Kita memiliki contoh yang indah dalam Yesus Tuhan kita. Dia bertumbuh dalam keluarga yang takut akan Tuhan, diberikan kebenaran Firman, terlibat dalam pekerjaan ayahnya sebagai tukang kayu. Satu-satunya hal yang ditulis tentang Dia pada masa itu dinyatakan dalam kata, “Dia menyenangkan Tuhan dan manusia.” Dia meletakan Tuhan yang utama dalam hidupnya. Dia mengerti bahwa ada kunci kehidupan: rahasia belajar bagaimana menghadapi semua masalah dan tekanan hidup adalah hubungan dengan Tuhan yang hidup. Yesus menyirami dirinya dengan Firman. Dia bisa mengutipnya dari pikiran setiap waktu dalam pelayananNya karena pikiranNya dipenuhi dengan Firman Tuhan. Dan Dia mengerti Firman ini. Dia memiliki hikmat sehingga pada usia 12 tahun membuat ahli di bait suci terkagum-kagum oleh hikmat yang ditunjukanNya, menanyakan pertanyaan yang dalam sehingga mereka tidak bisa menjawabnya. Kemudian Dia kembali dengan orangtuaNya untuk menyelesaikan masa mudanya dalam rumah di Nazaret, “mengingat Penciptanya pada masa mudanya.”

Lima ayat terakhir dari kitab ini adalah suatu epilog. Penyelidik membawa kita kembali melihat seluruh kitab dan mengingatkan kita penyelidikannya sehingga bisa sampai pada kesimpulan. Ayat 9-10:

Selain Pengkhotbah berhikmat, ia mengajarkan juga kepada umat itu pengetahuan.
Ia menimbang, menguji dan menyusun banyak amsal.
Pengkhotbah berusaha mendapat kata-kata yang menyenangkan dan menulis kata-kata kebenaran secara jujur.
{Pengk 12:9-10 RSV}

Dalam ayat ini dia mengingatkan kita betapa hati-hatinya dia menulis apa yang ada dalam kitab ini. Pertama dia belajar untuk menjadi bijak. Bagi dia, satu-satunya sumber bijaksana adalah Firman Tuhan, sehingga dia mencari diseluruh Alkitab, mempelajarinya dan kemudian mengajar orang.

Pengetahuan Alkitab ini memampukan penyelidik untuk mengajar dengan kuasa dan pengaruh yang besar, tapi itu terjadi setelah persiapan yang cermat. Perhatikan apa yang diperbuat: “Dia mengatur pengajaran ini dengan sangat cermat.” Kita melihat dalam seluruh kitab ini banyak amsal yang digunakan untuk menggambarkan kebenaran yang diterangkannya. Mereka tidak dengan mudah dipilih. Kita harus menganggap serius hal itu. Mereka tidak hanya untuk hiburan. Mereka dengan cermat dipilih dan diatur dengan cermat untuk menggambarkan apa yang harus dijelaskan olehnya.

Lebih dari itu dia mencari kata-kata yang akurat dimana dia bisa menyatakan hikmatnya. Saya ingin mengatakan hal ini bagi para pengkhotbah. Hal ini merupakan cara yang baik untuk menolong mereka mengerti apa yang diperlukan dalam persiapan pelayanan umum adalah tidak hanya pengertian akan pokok yang akan disampaikan, tapi berpikir bagaimana mengatakan hal itu dengan cara yang bisa dimengerti dan didengar oleh orang. Itulah yang penyelidik lakukan.

Dalam ayat 11-12 dia menggaris bawahi nilai dari Firman:

Kata-kata orang berhikmat seperti kusa dan kumpulan-kumpulannya seperti paku-paku yang tertancap, diberikan oleh satu gembala.
Lagipula, anakku, waspadalah!
Membuat banyak buku tak akan ada akhirnya, dan banyak belajar melelahkan badan.
{Pengk 12:11-12 RSV}

Semua pelajar yang ingin pulang pada hari natal bisa berkata “Amin!” untuk hal diatas. “banyak belajar melelahkan badan.” Tapi perhatikan bagaimana dia menggambarkan nilai Firman: itu seperti “kusa” Itu mendorong dan menusuk anda; anda tidak bisa mengeluarkannya dari pikiran anda. Itu membuat anda pergi ketempat yang awalnya anda tidak inginkah; itu membawa anda melalui dorongan.

Saya curiga sebagian besar dari anda merasakan Alkitab seperti itu. Saya ingat suatu kejadian dimana seorang pria yang sedang mengalami depresi berat lebih dari setahun. Itu telah menghancurkan keluarganya dan perkawinannya; dia kehilangan pekerjaannya dan tidak bisa berfungsi. Tapi dia diselamatkan dari hal itu dengan setiap hari merenungkan satu pernyataan sederhana yang dia temukan dalam Alkitab, perkataan Alkitab yang bisa dia percaya pada saat itu, perkataan Yesus, “bukan Aku tapi biarlah kehendak Tuhan yang jadi,” {Luke 22:42}. Merenungkan hal itu hari demi hari mendorong dia, untuk memikirkan hidupnya dalam cara pandang itu. Dia keluar dari depresi dalam waktu yang relative singkat dan tidak pernah kembali lagi seperti itu. Itulah cara Alkitab bekerja.

Alkitab juga sebuah “paku (jangkar) yang tertanam kuat.” Anda bisa bergantung padanya dan bertahan pada saat bahaya dan cobaan. Suatu waktu dimasa hidup saya ketika hati saya sangat susah dan sangat terganggu sehingga makanpun sulit, satu kalimat dari mulut Yesus masuk kedalam pikiran saya berkali-kali. Itu adalah kalimat yang terdapat dalam Yoh pasa 14, dimana Yesus berkata pada muridnya yang sedang gundah, “Janganlah hatimu sedih,” {John 14:1a}. Saya sangat dipengaruhi oleh perkataan itu, “janganlah” Merek mengatakan pada saya bahwa kesedihan hati orang percaya adalah hasil keinginan orang percaya itu. Dia bisa membiarkan hatinya sedih atau dia tidak mengijinkannya. Dasar untuk tidak sedih ada dalam kalimat berikut: Kata Yesus, “kamu percaya pada Tuhan, percaya juga padaKu,” {John 14:1b}. Berkali-kali Dia berkata, “jangan biarkan hatimu sedih, karena Aku bersamamu.” Ketika kesadaran itu menghantam saya bahwa Tuhan yang hidup ada bersama saya, dengan hikmat dan kuasaNya mengatasi situasi, saya merasa beban saya terangkat. Saya bebas untuk tidak mengijinkan hati saya sedih. Itulah kuasa Firman.

Kenapa firman memiliki kuasa yang unik? Lebih dari buku lain. Alasannya menurut ayat 11, karena, “perkataan ini diberikan oleh satu gembala.” Inilah perkataan yang diinsiprasikan oleh Tuhan sendiri. Hati Tuhan adalah hati seorang gembala; dia melihat kita seperti domba yang tersesat dan membutuhkan gembala. Kenyataan bahwa Tuhan adalah gembala mungkin merupakan alasan mengapa gembala dari Betlehem dipilih menjadi manusia pertama yang mendengar kabar baik dari malaikat. “hari ini telah lahir bagimu dikota Daud seorang juruselamat yaitu Kristus Tuhan.’ {Luke 2:11 RSV}. Mereka bisa mengerti itum seperti kata Yesaya, “kita semua seperti domba tersesat. Kita mengajak orang lain mengikuti jalan masing-masing,” {Isa 53:6a}. Tapi dengan harapan yang diberikan pada pagi hari disaat Natal ada kenyataan bahwa Manusia yang dilahirkan dikandang adalah Manusia yang berkata, “Tuhan akan menanggungkan pada Dia kesalahan kita semua,” {cf, Isa 53:6b}. Dari situlah harapan datang dalam hidup.

"Jangan lakukan lebih dari itu," kata penyelidik. Ini kata hikmat bagi pelajar dan penyelidik pengetahuan: “membuat banyak buku tidak ada akhirnya.” Anda bisa membaca sampai mati; anda bisa belajar sampai mati. Seperti yang saya jelaskan berkali-kali, Alkitab tidak mengatakan itu salah; baik untuk membaca dan belajar dan mengetahui sesuatu. Tapi hati-hati kalau hal ini membuat anda tidak melihat kenyataan sederhana yang dinyatakan kitab ini dengan sangat jelas, bahwa Tuhan adalah rahasia hidup itu, bahwa Dia jawaban keberadaan kita. Sampai kita menemukan Dia, belajar dan buku tidak akan bernilai bagi kita.

Hal ini dengan jelas dan akhirnya dinyatakan dalam 2 ayat penutup kitab ini:

Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan
Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang..
{Pengk 12:13 RSV}

Saya harap anda menghilangkan kata “kewajiban” dari ayat ini. Itu tidak ada dalam Ibrani, walaupun setiap terjemahan memuatnya. Pernyataan itu sebenarnya::

takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah keutuhan setiap orang.

Itulah rahasia keutuhan. Untuk “takut akan Tuhan dan taat pada perintah-perintahNya” adalah belajar menjadi dan menemukan rahasia menjadi seorang manusia yang utuh. Siapa yang tidak mau seperti itu? Kita ingin menjadi seorang yang utuh. Tidak terpecah-pecah, mudah marah, tersinggung, tidak focus, melainkan yang stabil, teratur, seimbang. Orang yang utuh. Inilah rahasianya. Inilah hal yang harus kita pelajari sewaktu muda: “ingatlah Penciptamu sewaktu masih muda,” sebelum semua tekanan datang keatasmu. Inilah rahasia keutuhan: “takut akan Tuhan dan taat pada perintah-perintahnya.”

Semuanya bergantung pada kata itu, “takut akan Tuhan.” Saya tahu ini merupakan kata yang sulit bagi kita untuk mengerti. Sebagian besar dari kita berpikir hal itu dalam pengertian ancaman, lari dari Tuhan, melihat Dia sebagai ancaman, tapi itu semua bukan ajaran Alkitab akan arti kata diatas. Saya mencoba meletakan itu kedalam bentuk urutan hurufnya untuk bisa lebih mudah bagi kita mengingat arti kata takut akan Tuhan (Inggris).

Pertama, “F” (Faith) percaya Dia ada. Anda tidak bisa datang pada Tuhan kecuali anda tahu Dia ada. Ibrani 11:6 berkata, “Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia." Disitulah takut mulai: iman kalau Tuhan ada. Seluruh dunia ciptaan menyatakan hal itu pada kita. Semua hati kita meneguhkan itu. Firman Tuhan menyatakannya. Sejarah meneguhkannya. Ada banyak bukti bahwa Tuhan ada. Francis Schaeffer berkata bahwa inilah kebenaran pertama dan paling besar dari Alkitab -- The God Who Is There.

Kemudian "E" (Experience): Mengalami anugrahNya. Anda tidak bisa dengan baik takut akan Tuhan sampai anda belajar siapa Tuhan itu. Dia Tuhan belas kasih, anugrah, pengampunan. Sampai anda berdiri dihadapanNya dan merasakan kesalahan anda, mengakuinya, mengakui anda salah dan berdosa, dan mendengar Dia berkata dalam hati anda, “Aku tidak menghukum kamu; pergi dan jangan berbuat dosa lagi” {John 8:11 KJV}, anda tidak akan pernah dengan benar takut akan Tuhan. Salah satu elemen dari takut adalah pengalaman akan keagungan diampuni, bahwa Tuhan mengampuni dan mengirim anda keluar dengan tujuan baru dan sumber baru yang disediakan.

Hal itu membawa kita pada huruf ke3. "A" (Awe): Kagum dan hormat akan keagunganNya, hikmat dan keagungan Tuhan. Siapa Dia sebenarnya! Pikiran yang bisa mengerti semua informasi dan mengaturnya terus menerus, yang bisa mendengar setiap suara dan berhubungan dengan setiap orang yang pernah hidup! Tuhan yang luar biasa! Kekaguman akan keagunganNya, pengertianNya, hikmat dan kuasaNya yang tidak pernah gagal, merupakan bagian dari takut akan Tuhan.

Huruf terakhir, "R," (Resolve) Menepati. Menepati apa yang Dia katakan,” seperti yang dinyatakan penyelidik disini. Hanya ada 2 perintah, Yesus sendiri mengatakan hal itu. Semua hukum dan tulisan bisa disimpulkan dalam 2 hal sederhana: “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu dan segenap akal budimu,” {Matt 22:37 RSV}. Itulah respon terhadap kasihNya yang sudah dinyatakan kepada anda; mengasihi Dia karena Dia sudah lebih dulu mengasihi anda. Dan kedua, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Itulah kedua perintah. Seperti kata Mikah, ""Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?" {cf, Mic 6:8}. Yaitu: mentaatiNya, mengikutiNya, melakukan perintahNya. Jadi inilah maksud dari takut akan Tuhan:

Iman Faith Pengalaman Experience Kagum Awe
Menepati Resolve

Satu hal yang bisa menolong untuk diingat, seperti kesimpulan penyelidik, tidak ada yang bisa disembunyikan dari mataNya:

Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.
[Pengk 12:14 RSV}

Kita tidak bisa bersembunyi dari Tuhan. Dia ada dalam setiap hidup kita. Dia tahu setiap hal yang terjadi; Dia tahu setiap pikiran dalam hati, setiap kata yang keluar dari mulut. Dia tahu motivasi kita ketika kita menghindar dari orang lain. Dia melihat tipu daya, penipuan, kekurangan kasih. Dia telah membuat syarat bagi semua itu; tidak ada yang bisa disembunyikan. Setiap hal akan dinyatakan pada akhirnya. Semua ilusi yang kita cari untuk meyakinkan diri kita bahwa semua tidak seperti yang dikatakan Alkitab, akan ditelanjangi dan kita akan melihat diri kita seperti cara Dia melihat kita; dan tidak akan ada tantangan akan keadilan keputusanNya.

Karena itu Qoheleth mendesak kita dan menyatakan pada kita keagungan dan kemuliaan Tuhan kita dan berkata, “takutlah akan Tuhan.” Percayalah Dia ada; Alami anugrahNya, kagumilah PribadiNya; dan memutuskan untuk mentaati Dia. Itulah arti takut akan Tuhan. Itulah rahasia hidup; itulah rahasia keutuhan manusia.