KATA YANG MISTERIUS

Satu minggu yang luar biasa! Pada puncak hari Natal dan melalui kebaikan beberapa orang teman, saya mendapatkan pengalaman yang sangat menggembirakan yaitu terbang dengan jet pribadi ke Kalispell, Montana, dan berbicara pada pesta Natal yang diadakan baik untuk orang Kristen dan Non-Kristen dengan tema Bayi Betlehem. Dalam berita semua kelihatan seperti biasa. Sekali lagi Kongres gagal membebaskan kami sehingga Amerika pecah kemarin malam, seperti yang selalu kita lakukan saat ini. Tapi berita khusus minggu itu tentu saja kedatangan kembali Gary Hart! Pada saat kita mendekati akhir 1987, kami merenungkan banyak perubahan yang tidak diperkirakan sebelumnya ditahun lalu. Tapi hal yang menghangatkan hati saya ditengah perubahan ini adalah Firman Tuhan yang hidup! Pesan Alkitab tidak pernah berubah. Itu selalu baru, dan selalu bicara tentang masalah sekarang. Alkitab seperti batu yang kuat ditengah perubahan. Alkitab merupakan benda paling berharga dibumi sekarang ini.

Abraham Lincoln menyebutnya “pemberian terbaik Tuhan bagi manusia.”

Daniel Webster berkata, "jika kita melaksanakan prinsip yang diajarkan dalam Alkitab, Negara kita akan makmur dan sejahtera. Tapi jika kita atau kemakmuran kita tidak melakukan perintah dan otoritasnya, tidak ada manusia yang bisa mengatakan kehancuran seperti apa yang akan mengubur kejayaan kita.” Perkataan itu sepertinya terwujud sekarang ini.

Pelajaran kita mulai dengan ayat tentang Firman Tuhan.

Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada
Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi--dan memang sungguh-sungguh demikian--sebagai firman
Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.
{1 Th 2:13 RSV}

Suatu pernyataan yang benar tentang Firman! Parallel dengan bagian Alkitab lain, hal diatas menyatakan bahwa Firman Tuhan benar-benar alat yang luar biasa. Tidak ada ayat lain dalam Alkitab yang menyatakan demikian jelas, dan pasti bahwa Firman Tuhan datang kepada kita melalui manusia biasa seperti kita. Salah satu keagungan Natal adalah Firman Tuhan menjadi daging, menjadi manusia, untuk mengkomunikasikan kepada kita dalam perkataan yang bisa kita mengerti. Keseluruhan sejarah, Tuhan selalu melakukan hal itu. Dia telah menyatakannya melalui manusia yang melihat, berjalan dan berlaku seperti kita. Maka dari itu Alkitab berbicara tentang kebutuhan kita secara spesifik.

Dalam injil, hanya ada 3 peristiwa dimana Tuhan bicara langsung pada manusia. Pengalaman yang mengagumkan bagi setiap orang yang mendengar, melumpuhkan mereka dengan ketakutan. Tuhan bicara dengan jelas ketika Yesus dibaptis. Kemudian pada saat Tuhan ada digunung perubahan dengan Petrus, Yakobus dan Yohanes, Tuhan bicara kepada mereka secara langsung. Hal itu terjadi kembali pada saat Yesus mengumumkan kalau Dia akan mati, dimana Bapa berbicara dari surga. Tapi itu tidak sering terjadi. Sebagian besar dia berbicara melalui manusia, dan Dia melakukannya dengan berbagai cara.

Yeremia berkata bahwa Firman Tuhan datang kepadanya seperti “terbakar dalam tulangnya,” {cf, Jer 20:9}. Itu sesuatu yang harus dikatakannya; dia tidak bisa menutup mulutnya tentang hal itu.Elia menyatakan bahwa Firman Tuhan datang kepadanya seperti “suara yang berbisik,” {1 Ki 19:12}. Itu mungkin bukan suara tapi kesadaran bahwa Tuhan sedang berbicara padanya. Daniel mengatakan bahwa Tuhan berbicara kepadanya dalam, “penglihatan dan mimpi malam hari” {Dan 2:9, 7:2, 8:2, 10:8 dan lainnya }, dan dia mentafsirkan mimpi dan penglihatan itu. Musa mengatakan bahwa Tuhan berbicara dengan dia, dia berbicara dengannya “muka dengan muka seperti manusia berbicara pada temannya,” {Exod 33:11}. Itu tidak berarti bahwa Musa melihat Tuhan, karena Tuhan juga mengatakan tidak ada yang pernah melihat Tuhan. Apa yang dikatakan Musa adalah pembicaraan itu sangat jelas sehingga seperti Tuhan berbicara langsung padanya. Hasilnya, Musa menulis 5 kitab pertama dalam Alkitab kita. Rasul Petrus menuliskan bahwa “orang suci masa lalu berbicara sepertinya mereka ada dalam Roh,” {cf, 2 Pet 1:21 KJV}. Ini cara paling umum Firman Tuhan datang pada kita.

Suatu hal yang pasti, inilah cara orang Kristen di Tesalonika mengalaminya. Paulus berbicara kepada mereka, dan mereka sadar apa yang mereka dengarkan lebih daripada sekedar kata-kata manusia. Mereka mendengar Firman Tuhan, dan mereka menerimanya. Peristiwa terbesar dari semua adalah ketika Yesus lahir di Betlehem. Bintang besar tergantung diatas desa yang terlelap, menuangkan keagungannya diatas dunia yang menunggu. Gembala mendengar suara malaikat. Merasa takut dan gentar mereka datang kesana dan menemukan ibu dan bayinya. Yohanes menuliskan bahwa itulah saatnya “Firman menjadi daging dan berdiam diantara kita, dan kita merasakan keagungannya,” {cf, John 1:14}. Kitab Ibrani menyatakan bahwa itu merupakan pernyataan Allah yang final dan paling utama kepada manusia. Kitab itu dimulai dengan: “dalam banyak cara Tuhan berbicara sejak dulu dari bapa kita melalui nabi; tapi pada hari akhir di berbicara pada kita melalui AnakNya," {cf, Heb 1:1-2a KJV}. Tidak ada yang bisa melebihi itu.

Hal ini menimbulkan masalah karena jika Firman Tuhan datang melalui manusia biasa, itu bisa dengan mudah ditiru. Nabi palsu bisa mengklaim diri benar walaupun sebenarnya palsu. Sejarah menuliskan banyak nabi palsu, yang mengklaim berbicara pesan dari Tuhan:

Nabi Mormon, Joseph Smith, mengklaim bahwa malaikan bernama Moroni muncul dihadapannya dan menyatakan hal-hal kepada dia. Smith mengklaim memiliki kaca mata khusus yang memampukan dia melihat tulisan pada batu tulis emas yang ditemukan terkubur di bukit. Banyak orang percaya hal itu, walaupun buku yang ditulisnya sangat berbeda dengan pengajaran Alkitab.

Masa sekarang, Oral Roberts menyatakan satu diantara hal aneh, bahwa dia telah melihat kaki Yesus sepanjang 100 kaki.

Ribuan orang sekarang ini mengklaim bahwa Tuhan berbicara secara langsung kepada mereka dan memberikan mereka “pengetahuan” tentang apa yang akan terjadi dalam kehidupan seseorang. Fenomena ini sering dimunculkan diTV.

Bagaimana kita bisa tahu kalau Tuhan yang benar berbicara dan yang mana yang salah ? Alkitab memberikan jawaban:

Pertama, kita harus ingat bahwa tindakan Tuhan dalam dunia selalu sesuai dengan FirmanNya. Alkitab mengklaim bahwa Tuhan adalah pengarangnya, dan dia juga Pencipta dunia fisik dan semua kekuatan yang ada dalam dunia. Dia yang mengatur, Raja, Tuhan semua sejarah dan tindakan manusia. Jika keduanya benar, maka seseorang bisa mengharapkan pengalaman akan meneguhkan apa yang Firman katakana. Sejarah bersaksi kalau Tuhan tidak pernah bertindak berlawanan dengan FirmanNya. Maka dari itu, jika seseorang menjanjikan anda sesuatu yang tidak dijanjikan oleh Firman Tuhan, anda bisa langsung tahu kalau yang anda dengar itu nabi palsu.

Lebih jauh ketika nabi, memperkirakan suatu peristiwa tertentu akan terjadi dimasa depan, dan tidak terjadi, maka Alkitab menyatakan orang itu nabi palsu. Alkitab membuat klaim yang luar biasa sehingga kalau ada perkiraan maka itu pasti 100 % akurat atau anda harus membuangnya; itu pasti bukan Firman Tuhan. Diukur dari standar itu, perkiraan seseorang yang kita dengar sekarang sangat menggelikan.

Setiap tahun National Enquirer menerbitkan perkiraan fisik dunia kita untuk satu tahun kedepan. Saya membeli edisi akhir tahu dan menyimpannya untuk melihat berapa banyak perkiraan mereka terwujud. Anda mungkin tertarik untuk mengetahui bahwa hal-hal yang dimasukan akhir January 1987 sbb:

  1. Seorang peramal memperkirakan kalau pemimpin Rusia Gorbachev akan ditembak pada 1 May saat perayaan Revolusi Rusia. Saya mengetahui dia memiliki tanda khusus didahinya, tapi apakah itu luka atau tidak saya tidak tahu, tapi saya pikir bukan karena ditembak.
  2. Peramal yang lain mengatakan bahwa Khadaffi, diktaktor Lybia akan ditembak oleh pengawalnya sendiri dan lumpuh. Jelas itu tidak terjadi.
  3. Seorang peramal memperkirakan Michael Jackson akan meninggalkan karir musiknya dan menjadi penginjil TV. Ada lowongan untuk profesi itu sekarang, tapi Michael Jackson jelas bukan salah satu dari mereka.
  4. Perkiraan lain adalah Amerika akan meluncurkan serangan ke Iran tahun 1987 selama Ayatollah dibunuh. Anda hampir berharap itu terjadi tapi itu tidak terjadi.

Perkiraan palsu itu merupakan tanda nabi palsu. Banyak orang mengikuti ramalan Jean Dixon, tapi akurasinya tidak lebih dari 40%, dimana itu bisa dilakukan setiap orang dalam menebak.

Tapi satu tanda Firman Tuhan yang jelas adalah akurasinya. Sesuai dengan realitas.

Seterlah kebaktian pertama, seorang muda yang tampan datang kepada saya dan berkata, “saya berkomitmen kembali pada Tuhan tahun ini karena saya melihat Alkitab itu benar. Inilah cara Tuhan mengatur dunia. Saya bisa melihat semua hal yang kurang dari itu tidak bisa dipercaya."

Para Rasul memberikan cara lain untuk menguji realitas, ditemukan dalam kalimat akhir Verse 13, "...Firman Tuhan, bekerja dalam orang percaya.” Firman Tuhan yang benar selalu mengubah orang dan membuat mereka berbeda. Hanya menghafalkannya saja atau secara mental menerimanya tidak mengubah seseorang, tapi jika seorang mulai melaksanakannya, mereka akan secara permanent diubahkan; Firman akan membuat mereka menjadi orang yang berbeda. Alkitab menyatakan hal itu. Ibrani 4:12 berkata,

Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun;
ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum;
ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
{Heb 4:12 RSV}

Tuhan, melalui Firman, menguji motivasi kita dan mengubahnya, menolong anda melihat apa yang anda pikirkan itu salah dan memperbaikinya. Anda akan menjadi berbeda setelah itu. Itulah yang dikatakan dalam 2 Timothy 3:16:

Segala tulisan yang diilhamkan Allah [nafas yang keluar dari
Allah] memang bermanfaat [Semua Firman bermanfaat] untuk mengajar [untuk mengajar anda tentang hal yang belum anda ketahui sebelumnya], untuk menyatakan kesalahan [menyatakan apa yang salah dalma hidup anda], untuk memperbaiki kelakuan [menunjukan perubahan yang harus anda lakukan] dan untuk mendidik orang dalam kebenaran [bimbingan praktis kepada kebenaran: bagaimana bereaksi dalam suatu situasi, bagaimana mengendalikan amarah, dorongan sex, atau apapun juga], {2
Tim 3:16 RSV}

Sebagian besar kita sudah mengenal cerita The Mutiny on the Bounty . Abad 19 pemberontak mengambil alih kapal, membuang kaptennya, dan berakhir di pulau yang digambarkan diPasifik selatan. Tapi kita tidak sering mendengar apa yang terjadi kemudian. Mereka adalah pelaut yang kasar, kuat dan tidak bertuhan. Bersama dengan istri yang mereka ambil dari pulau Tahiti, mereka menghabiskan waktu mereka dengan minum-minum, berjudi, dan berkelahi. Perkelahian kemudian menjadi pertempuran, dan mereka saling membunuh sampai koloni berkurang hanya beberapa orang saja. Diantaranya bernama Alexander Smith. Rummaging, dari kopernya dia menemukan sebuah Alkitab yang diletakan ibunya. Dia mulai membacanya, dan kemudian mengubah hidupnya. Kemudian dia membacakannya kepada pemberontak yang lain, dan mengubah hidup mereka juga. Kemudia pulau itu ditemukan beberapa tahun kemudian. Mereka mengasihi Tuhan dan mengasihi satu sama lain. Buku itu telah mengubah hidup mereka dan lingkungan mereka secara total!

Ketiga, menurut rasul, Firman yang mengubah hidup ini memiliki kekuatan lain, dan itu yang sering memunculkan musuh yang kejam.

Sebab kamu, saudara-saudara, telah menjadi penurut jemaat-jemaat
Allah di Yudea, jemaat-jemaat di dalam Kristus
Yesus, karena kamu juga telah menderita dari teman-teman sebangsamu segala sesuatu yang mereka derita dari orang-orang Yahudi.
Bahkan orang-orang Yahudi itu telah membunuh
Tuhan Yesus dan para nabi dan telah menganiaya kami.
Apa yang berkenan kepada Allah tidak mereka pedulikan dan semua manusia mereka musuhi, karena mereka mau menghalang-halangi kami memberitakan firman kepada bangsa-bangsa lain untuk keselamatan mereka --{1
Th 2:14 -16a RSV}

Setiap generasi, setiap abad, telah melihat hal ini terjadi. Seluruh sejarah, orang Kristen telah disiksa dan dibunuh. Mereka diikat dan dijemur dimatahari, dibuang kekandang singa, dibakar hidup-hidup, dibuang, dll. Kenapa musuh ada musuh begitu kejam terhadap Firman yang berkuasa untuk memberkati dan mengubah ini? Ada 3 alasan utama yang akan saya sebutkan secara singkat:

Pertama, Alkitab jelas mengatakan bahwa injil tidak melihat hasil manusia. Tuhan sama sekali tidak terkesan dengan tingkatan, penghargaan, posisi, jabatan, kekayaan, atau hal lainnya. Setiap orang harus datang kepadaNya dengan cara sederhana – dengan mengakui mereka tidak bisa menolong diri mereka dan dengan menerima keselamatan sebagai anugrah Tuhan melalui Yesus Kristus. Seperti dikatakan suatu hymn, “tidak dari tanganku, tapi kepada salib aku bergantung.” Keberhasilan rohani, system kepercayaan yang baik, atau perilaku moral yang baik tidak membuat Tuhan terkesan. Hanya ada satu cara datang padaNya, dan itu melalui Yesus Kristus. Yesus sendiri mengatakan, “Tidak ada yang datang kepada Bapa kecuali melalui Aku,” {cf, John 14:6}. Anda mungkin percaya Tuhan, tapi anda tidak akan bisa mengenalNya sebagai Bapa kecuali anda datang melalui Yesus.

Agama lain menganggap hal ini sebagai penyerangan. Kenapa, saya tidak tahu, karena banyak hidup seperti itu:

Tuhan menekankan bahwa hanya ada satu cara berdamai denganNya, dan itu melalui Yesus Kristus. Itu membuat banyak orang menjadi sangat marah.

Tapi baik Budha atau Muslim, Baptis, Metodis atau Presbiterian, kinerja rohani tidak bisa membuat Tuhan terkesan. Itu juga tidak mengubah kita. Satu-satunya hal yang bisa mengubah kita adalah Firman Tuhan, melalui iman.

Alasan kedua kenapa ada penolakan yang kejam karena itu membuka kesombongan manusia. Ada hal yang sangat jahat dalam setiap kita yang coba kita sembunyikan. Saya merasakannya juga. Saya sering keras kepala, dan saya beralasan kalau setiap orang juga seperti itu. Selain itu saya setengah Scot dan orang Scot biasanya dikenal karena keras kepalanya. Tapi itu adalah harga diri, roh yang ingin bebas yang berkata, “saya tidak membutuhkan pertolongan apapun. Saya bisa melakukannya sendiri.” Kita semua melakukan ini dalam tingkatan berbeda, tapi kita menjaganya karena takut dituduh atau keluar dari keinginan tidak mau dikenal sebagai orang sombong dan keras kepala. Tapi jika penghalangnya dilepas, harga diri itu keluar dalam bentuk yang paling buruk yaitu dendam dan dendam.

Suatu contoh yang jelas terdapat pada kejadian hancurnya PSA Flight 1771. Seorang yang dipenuhi dengan kebencian terhadap orang lain yang disangkanya telah bersalah kepadanya, mengambil senjata dan membunuh orang yang menyinggung perasaannya tapi juga pilot pesawat sehingga menghancurkan 42 orang lain dalam pesawat, dan sama sekali tidak peduli akan hal itu. Itu menunjukan apa yang bisa dilakukan oleh harga diri manusia. Tapi injil menunjukan itu dalam kita, dan menyatakan bahwa itulah cara Tuhan melihat kita. Tidak ada seorangpun yang bisa mengklaim berbeda dihadapan Tuhan karena Tuhan mengetahui hati mereka. Manusia tidak suka hal itu. Mereka menolak dan bereaksi kejam terhadap hal itu.

Amsal berkata ada 7 hal yang Tuhan benci, dan nomor satu adalah, “kesombongan,” roh yang ingin memenuhi kepentingan sendiri, hanya percaya pada kekuatannya. Mungkin hymne lama bisa menyatakan hal ini dengan baik tentang bagaimana kita harus menghadap Tuhan:

I heard the voice of Jesus say, 'Behold
I freely give,
The living waters;
thirsty one, stoop down and drink and live.'
I came to Jesus and I drank of that life-giving stream.
My soul was blest, my heart revived, and now
I live in Him.

Kuncinya adalah kata, “menunduk.” Anda tidak bisa menerima air hidup kecuali anda mau menunduk, mengakui anda tidak memilikinya. Tidak ada harapan lain, tidak ada cara lain. Anda harus mengakui anda tidak bisa menyelamatkan diri anda sendiri – tapi itulah yang banyak ditolak orang.

Alasan ketiga kenapa penolakan begitu kejam karena mengampuni pendosa yang paling hina; mereka yang sangat pantas mati dimata dunia. Orang Farisi sangat tersinggung karena Yesus menerima pezinah, pelacur, penipu dan orang terasing, sementara mereka sendiri, orang terhormat, dikesampingkan. Inilah kenapa akhirnya mereka membunuh Yesus. Banyak yang menentang injil karena menarik perhatian orang yang tidak terhormat. Tapi itulah keagungannya: itu bisa mengubah setiap orang yang mau menerimanya dalam kerendahan hati dan penyesalan.

Hal terakhir yang dikatakan Paulus disini adalah Tuhan kadang memberikan ukuran kejam untuk menyadarkan orang akan keadaannya

...
Demikianlah mereka terus-menerus menambah dosa mereka [disini dia menunjuk orang
Yahudi di Yudea yang menganiaya orang percaya.] sampai genap jumlahnya dan sekarang murka telah menimpa mereka sepenuh-penuhnya!
{1 Th 2:16b RSV}

Paulus mencontohkan kehancuran bangsa Israel saat itu. Sewaktu dia menulis surat ini, tentara Roma sudah terganggu oleh pemberontakan orang Yahudi. Sebelumnya mereka akan mengepung Yerusalem dan akhirnya menghancurkan temboknya, menghancurkan bait, menangkap orang Yahudi, dan menyebarkan mereka diantara bangsa didunia. Paulus mengetahui kalau hal itu akan datang. Tuhan sangat sabar mengijinkan mereka “menambah dosa mereka.” Dia menunggu sampai saat terakhir. Tuhan bukan pribadi yang pemarah, dan pendendam yang memberikan penghakiman kepada manusia dengan hasutan kecil saja. Tidak, Dia memberikan kita kesempatan untuk sadar dan melihat apa yang sedang terjadi pada kita, dan menunggu kita berubah. Tapi jika kita tidak berubah, ada waktunya dimana dia memaksa kita untuk hidup menanggung tindakan kita. Kehancuran datang untuk membangunkan kita dan menyadarkan kita. Itulah maksud Paulus. Kemurkaan Tuhan keatas kita merupakan akibat menakutkan yang datang pada saat terakhir untuk membuka mata kita terhadap realitas.

Itulah yang terjadi pada saat ini. Dalam menanggulangi AIDS, kita mendengar ada “sex aman.” Orang diberitahu kalau itu mungkin, dengan menggunakan pengaman, agar bisa melakukan “sex aman” dan menghindari kemungkinan kehamilan atau penyakit. Tapi menurut Alkitab tidak ada hal seperti “sex aman” diluar perkawinan. Walaupun kehamilan dan penyakit bisa dicegah dengan tindakan tertentu, yang tidak bisa dihindari adalah kehancuran moral yang dibawa oleh kekacauan seksual. “Karena hal ini, murka Tuhan turun atas orang yang tidak taat,” {Eph 5:6 RSV}. Itu tidak bisa dihindari; tidak ada jalan keluar. Tidak ada cara untuk “mendapatkan semuanya” dan bisa menghindari penghakiman Tuhan. Tidak ada cara menghindari akibat dari kehidupan seksual seseorang yang kacau terhadap lingkungan. Sebaliknya daripada menemukan kebebasan, seperti yang dijanjikan, yang kita dapat adalah penganiayaan anak, pemerkosaan, kekejaman, dan meningkatnya bunuh diri remaja.

Perkataan ini seharunya mendorong kita yang mengenal Yesus Tuhan untuk merayakan Natal dengan berbeda tahun ini. Janganlah kita terperangkap dalam keduniawian. Sewaktu kita berkumpul bersama keluarga dibawa pohon natal, marilah kita membaca cerita Natal dan memberikan syukur atas karunia Tuhan Yesus Kristus. “Karena bagimu telah lahir hari ini dikota Daud seorang Juruselamat,” {Luke 2:11a KJV}. Bagi anda yang tidak bisa menyelamatkan diri sendiri, bagi anda yang sudah hancur karena kekuatan dalam hidup yang tidak bisa anda atur, “untuk anda dilahirkan hari ini…..seorang Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan,” {cf, Luke 2:11 RSV}. Marilah kita membuat Dia menjadi pusat perayaan Natal.